Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Angka di Satu Desember

1 Desember 2020   12:01 Diperbarui: 1 Desember 2020   12:17 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi satu desember (sumber: parstoday.com)

Satu Hari bukanlah kenangan, ia adalah akhir dari sebuah petualangan

Satu hari bukanlah harapan, ia adalah awal dari sebuah perjuangan

Satu hari di hari ini, bukanlah kisah tanpa kesempurnaan, kuasa Tuhan bukanlah bahan ejekan

Dua belas bulan menghalau semilir anila, menyentuh sukma, menggiring duka, membuka nestapa

Sang ibu memeluk anaknya, merasakan kehangatan yang tak lagi berkesudahan

Keharsaan tak lagi kekal, kesadaran telah menghancurkan impian

Aku meringkuh dalam sedih, menggeser tubuh rimpuh dalam sepi

Takada rangkaian kata mampu mengungkapkan aksamaku padamu

Dua ribu dua puluh tahun teriakan mengerikan menembus gelabah, kepongahan manusia telah membawa kematian

Satu, dua belas, dua ribu dua puluh, tengoklah langkah kakiku yang terhenti

Ke arah mana sukma kan membawaku pergi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun