Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Admin Kompasiana Bubar Sebentar Lagi?

29 Oktober 2020   17:28 Diperbarui: 29 Oktober 2020   17:36 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kompasiana (sumber: kompasiana.com)

Iya, judulnya click bait, dan saya mohon maaf. Bukannya tanpa sebab, namun akhir-akhir ini Virus Baik Hati yang Tidak Sombong sudah memengaruhi jiwa dan pikiran. Tulisannya yang menarik perhatian, meskipun sering tidak dilabelin memang berisikan menu sederhana yang mampu menguggah selera.

Saya bisa membayangkan bagaimana reaksi setiap orang dalam membaca tulisannya. Jika diibaratkan sebagai makanan, maka tahu tempe telur adalah ilustrasi yang cocok. Sederhana, namun selalu diidam-idamkan.

Namun sayangnya, abang penjualnya sering berpindah-pindah tempat. Terakhir setelah saya mencoba menelesuri lapaknya, ternyata sudah terkunci. Namun tidak usah khwatir lagi, mungkin di keesokan hari, ia akan muncul lagi sebagai Spiderman, Donal Bebek, atawa Mak Erot yang lagi melotot.

Dalam sebuah komunitas wajar terbentuk sebuah ekosistem. Kenaekaragaman dalam lingkungan berfungsi sebagai suatu kesatuan ekologi di alam, Kompasiana (K) adalah rumah kita bersama, penghuninya terdiri dari ratusan ribu manusia pencinta literasi. Hasil karya para penghuni kos dinikmati oleh jutaan penikmat literasi lainnya.

Jika ada satu atau dua orang yang bersikap "pret... dutt..." (meminjam istilah sang virus), maka wajarlah terjadi. Saya memang termasuk penulis baru di K ini. Konon menurut para senior, K yang dulu adalah K yang horor. Banyak pertarungan terjadi di antara para Godzilla, hingga Virus Baik Hati pun tidak ada apa-apanya.

Akan tetapi, suasana menjadi kondusif saat ini (paling tidak menurut perkiraan saya), tentunya bukan karena kebetulan saja. Bukan juga karena adanya jimat sakti mandraguna yang membuat si K dan segala isinya tiba-tiba berubah hangat.

Namun tiada lain karena usaha dari para pengelola yang mampu membuat sebuah aturan baku bagi para penulis dalam menjalankan syarat dan ketentuan yang berlaku.

Resikonya pun ngeri-ngeri sedap. Tidak mengindahkan, lima kali kelalaian, dan bersikap prett, maka akun akan diblokir. Tentunya suasana ini telah membawa beberapa korban kelalaian. Ada yang kecewa dan tidak hinggap lagi, namun ada juga yang masih bertahan dan membuat akun baru, meskipun nilai dan akreditasi harus dimulai dari awal lagi.

Jika sudah berhadapan dengan kekecewaan, maka hanya satu nama yang muncul di kepala, dan ia adalah Admin alias Mimin. Label dicabut, salahnya Mimin. Keterbacaan kurang, kerjaannya Mimin. Tulisan dihapus, dendamnya Mimin.

Perlu diketahui bahwa Mimin ini adalah nama pasaran, dan bisa menjadi siapa saja. Namanya mencuat sejak platform digital mulai berkutat. Panggilan yang pas bagi seseorang atau sekelompok orang yang tak dikenal, namun ia ada di sana untuk menyapa dan disapa.

Siapakah Mimin di K? Tidak ada yang tahu, kecuali mungkin satu atau dua orang saja, yang kadang dituduh sebagai "Daleman". Mimin di K bagaikan seorang tanpa bayangan, ia bagaikan seseorang yang memerankan tokoh Alien yang wajah aslinya tak pernah kelihatan hingga akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun