**
Lebih lanjut, Prof. Karban juga menjelaskan bahwa cara berinteraksi tanaman, sangat unik dan kadang tidak masuk kedalam penjelasan nalar berlogika.
Sebagai contoh, tanaman tidak memiliki indra perasa, namun ia dapat membedakan ancaman dari air liur pemangsa tanaman yang memakan daunnya.
Tanaman tidak memiliki indra penglihatan, namun ia dapat merespon cahaya. Tidak memiliki indra pencium, namun dapat bereaksi terhadap informasi bau kimiawi. Tidak memiliki indra pendengar, namun dapat merespons suara hewan, gesekan, bahkan pada musik tertentu. Â Â
Selain itu, penelitian baru juga membuktikan bahwa tanaman dapat memahami isyarat listrik, suhu, gaya elektromagnetik, logam kuat, patogen, gravitasi, dan lainnya.
Semua hal yang dilakukan oleh tanaman, adalah pola manusia yang dibantu oleh otak, indera, dan sistem saraf pada tubuh. Padahal, tanaman sama sekali tidak memiliki semua hal itu.
Dengan demikian, bagaimana kita mendefinisikan 'kecerdasan' pada tanaman?
Perbuatan menebang pohon, merusak lingkungan, hingga membakar hutan, mungkin dilakukan dengan pertimbangan, bahwa tanaman bukanlah siapa-siapa.
Namun, apa yang terjadi jika mereka bisa merasa sedih, bahkan menangis, jika dimusnahkan? Atau, jangan-jangan, seluruh tanaman di dunia bisa saling berkomunikasi, menunggu waktu yang tepat untuk membalas dendam atas keangkuhan umat manusia?
Setelah menulis artikel ini, aku kok merasa ngeri ya, melihat jejeran tanaman di kebun rumahku, yang tidak pernah aku urus lagi! Hiii...!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI