Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sudah Punya Selingkuhan Belum? Ayo, Jawab 7 Pertanyaan Ini Jika Berani

8 September 2020   18:12 Diperbarui: 8 September 2020   18:24 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: digitaltrends.com)

Pada saat sepasang insan baru mulai tertarik satu sama lainnya, istilah 'tai kucing rasa coklat' akan selalu melekat. Apapun yang dilakukan oleh calon pasangannya, semuanya terasa indah.

Hal ini tentu berbeda bagi sepasang suami istri yang telah hidup bersama untuk waktu yang lama. Pada umumnya, kecenderungan untuk melihat kekurangan dari pasangannya, lebih dominan terjadi daripada kelebihannya.

Pada saat seseorang merasa tidak mendapatkan sesuatu dari pasangannya, kehidupan sosial menjadi tempat bagi mereka untuk mengisi kekurangan. Nonton film dengan teman-teman kantor, berlibur bersama teman-teman arisan, ngopi sana-sini dengan para reunian, dan lain sebagainya.

Saat Perselingkuhan Hati Mulai Menggerogoti.

Di saat inilah, kedekatan emosional dengan teman-teman seperjuangan mulai terjadi. Hubungan ini dapat membuat seseorang merasa lebih dihargai, dibandingkan perlakuan pasangan terhadap dirinya.

Akhirnya, tuntutan bagi pasangan untuk lebih perhatian menjadi semakin besar. Celakanya, tuntutan tersebut dibandingkan dengan perlakuan kawan-kawannya terhadap dirinya.

Istri: "Eh, si Erni saja bisa nanya, aku sudah makan belum? Lu sama sekali cuek!"

Suami: "Ah, mending aku bicara ama temanku, dia itu lebih paham situasi daripada kamu!"

Lama kelamaan, perbandingan ini menjadi semacam kebiasaan, dan akhirnya sikap tidak menghargai pasangan pun menjadi lumrah. Perselingkuhan secara fisik tidak perlu terjadi, untuk membuat rumah tangga hancur berantakan.

Mengenali Perselingkuhan Hati yang Membahayakan.

Pada umumnya, perselingkuhan hati terjadi akibat adanya ketidakpuasan dari pasangan resmi. Kontak fisik tidak diperlukan disini, batas normal sentuhan masih dapat terjaga dengan baik, namun hati sudah mengatakan hal yang berbeda.

Sebenarnya, adalah hal yang wajar untuk mencari orang lain, untuk mengisi hati yang sedang kosong, namun hal ini akan menjadi sangat berbahaya, jika orang lain tersebut telah mengisi tempat di hati yang seyogyanya adalah milik pasanganmu.

Perselingkuhan hati, tidak mengenal lawan jenis, hubungan sosial, bahkan tidak memerlukan seseorang yang dikenal sama sekali.

Tujuh Pertanyaan, untuk Mengecek Selingkuhan.

Apakah saat ini, anda memiliki selingkuhan hati? Cobalah jujur dengan menjawab 7 daftar pertanyaan di bawah ini. Jika ada salah satu yang jawabannya 'iya', maka berhati-hatilah.

  1. Apakah kamu merasakan ada seseorang yang lebih penting dibandingkan pasanganmu saat ini? (tidak spesifik pada jenis kelamin tertentu)

  2. Apakah kamu pernah menceritakan masalah pribadi yang tidak diketahui oleh pasanganmu kepada orang itu? (seperti masalah rumah tangga, atau harapan, dan impian)

  3. Apakah kamu sudah memberitahukan dengan jelas kepada pasanganmu, mengenai keberadaan orang itu?

  4. Apakah kamu merasa risih, jika pasanganmu berbicara tentangnya?

  5. Apakah kamu merasa sedih atau cemburu, jika orang tersebut mengabaikanmu? (seperti tidak mengajak kamu keluar, atau tidak menelpon)

  6. Apakah kamu sering melakukan hal yang disenangi, atau dipuji demi orang itu? (seperti membelikan sesuatu yang berharga tanpa motif apa-apa, atau berdandan sesuai dengan saran dari orang tersebut).

  7. Apakah kamu selalu berkeinginan untuk keluar bersamanya, tanpa keterlibatan pasanganmu?

Menggali Hubungan dengan Sang Selingkuhan Hati.

Langkah selanjutnya, adalah mengidentifikasi, siapakah orang tersebut. Jika ia selalu memberikan masukan positif yang dapat menimbulkan ketenangan dalam hubungan keluarga, maka hal ini tidak perlu terlalu dikhwatirkan.

Namun jika, teman yang 'diselingkuhi' ternyata justru memberikan masukan-masukan yang menjerumuskan, maka disinilah saatnya kita harus waspada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun