Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bibit Bebet Bobot, Perjodohan, dan Konsep Reinkarnasi

29 Agustus 2020   20:37 Diperbarui: 29 Agustus 2020   20:36 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: time.com)

Pernah terpikirkan, mengapa anda lahir di keluarga ini? Mengapa ayahmu adalah ayahmu? Mengapa ibumu bukan anakmu? Dan mengapa Raisa bukan istrimu?

Kata orang sih, itu adalah soal perjodohan. Sudah tidak bisa berubah lagi, karena Tuhan telah menggariskannya, hingga Pak Tedjo pun tak berkuasa menghadapi tebalnya bibir Bu Tedjo.

Suatu petang entah berapa saat yang lalu, kompleks perumahan kami kedatangan penghuni yang baru pindah dari kota lain. Ayah keluarga Cemara ini datang berkunjung memperkenalkan diri sebagai warga baru.

Tentunya kami dengan gembira menyambutnya, meskipun hanya sang Ayahlah yang datang menampakkan diri.

Seiring waktu berjalan, Acok (nama samaran), anak keluarga Cemara yang berusia 10 tahun pun mulai menunjukkan giginya di taman dekat rumah, tempat 'ngumpul'nya anak-anak kompleks di petang hari.

"Acok ini adalah seorang anak yang 'lain-lain', demikian ujar istri saya. "Maksudnya?"

Paling tidak ada tiga keanehan yang sudah ditemukan membuat dirinya pantas dilabeli dengan kata 'Aneh.'

Yang pertama, selalu membanggakan dirinya sebagai anak orang kaya. Tak henti membandingkan jumlah mobil yang terpampang di halaman rumah tetangga, dan mobil yang dimilikinya di "kampung" sana.

Yang kedua, mengatakan kepada orang-orang di kompleks, mengenai siapa penghuni yang kaya dan miskin, lengkap dengan nomer rumahnya.

Yang ketiga, menolak bergaul dengan Acil, anak penunggu rumah dari pejabat tinggi negara yang kebetulan sedang bertugas di Jakarta. Katanya sih, "Dia cuman pembantu."

Aku pun penasaran dengan mencari tahu, siapa sebenarnya keluarga Cemara ini. Usut punya usut dengan gaya kepo berkerut, ternyata... (gosip lagi)... Ibu dari si Acok juga adalah seorang yang sombong dan memiliki sifat yang persis sama dengan anaknya.

Bibit Bebet Bobot. Kata yang tepat untuk mendeskripsikan bagaimana karakter seseorang dapat terbentuk sesuai dengan ajaran keluarga. Istilah ini sering dijadikan panutan bagi masyarakat jawa sebagai petunjuk untuk mencari menantu.

Meskipun disebutkan bahwa jodoh berada di tangan Tuhan, namun panduan ini dapat diusahakan oleh manusia untuk mencari jalan yang terbaik.

Bibit adalah benih asal-usul keturunan. Meskipun tidak selalu benar, namun persepsi menyatakan bahwa keluarga merupakan asal-usul dari akhlak. Secara umum keluarga baik-baik, akan melahirkan keturunan yang baik, demikian pula sebaliknya.

Bebet adalah status ekonomi seseorang. Hal ini menjadi penting, karena siapapun tidak menginginkan anaknya menikah dengan pengagguran. Seseorang yang ingin melamar gadis pujaannya, diharapkan sudah memiliki pekerjaan yang tetap, atau minimal memiliki keluarga yang cukup kaya untuk membiayai kehidupan dalam masa transisi.

Bobot atau secara harafiah adalah "berat" memiliki arti kualitas diri. Seseorang akan diberikan bobot yang berat, jika ia memiliki hati yang baik, menjunjung tinggi budi pekerti, sopan santun dalam berperilaku, dan memiliki kecakapan hidup.

Ketiga hal ini adalah merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Misalkan si A memiliki bibit dan bebet yang baik, namun tidak pandai membawa diri, tidak sopan kepada orangtua, malas-malasan, maka pernikahan pun akan dibatalkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun