Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Fadli dan Fahri Tidak Layak Dapat Bintang, Begitu pula Felix Tani

12 Agustus 2020   18:31 Diperbarui: 12 Agustus 2020   19:20 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Fadli dan Fahri minus Felis (sumber: abadkini.com)

Keterangan Gambar: Fahri Plus Fadli Minus Felix.

Dalam dunia politik, adalah hal yang wajar jika ada dua sisi yang berseberangan. Pun halnya dari kubu oposisi, ada yang pro kebijakan pemerintah, ada pula yang konsisten melawannya.

Bagaikan siang dan malam, hidup tidaklah lengkap tanpa terang dan gelap. Kehadiran tokoh yang nyeleneh, seperti Fadli dan Fahri dalam pemerintahan Republik ini, seharusnya membawa suasana segar dan perimbangan yang harus ada.

Penghargaan Bintang Mahaputra Nararya oleh presiden Jokowi kepada kedua tokoh ini mengundang polemik. Ketokohan mereka yang kontroversial dengan berbagai pernyataan yang polemis, menjadi penyebab timbulnya pro dan kontra.

Banyak pihak yang mempertanyakan syarat seperti "jasa luar biasa bagi bangsa dan negara, pengorbanan yang besar manfaatnya bagi masyarakat, serta pengakuan luas atas pencapaian itu."

Sebagai hasilnya, pihak-pihak yang tidak puas kemudian melayangkan tuduhan kepada presiden Jokowi, bahwa ia tidak konsisten dalam menghargai siapa kawan dan siapa lawan.

Namun sekali lagi, dunia politik tidak pernah konsisten. Tidak ada musuh abadi, yang ada hanyalah konflik kepentingan sementara.

Bagi penulis sendiri, atraksi politik yang disuguhkan oleh para pelaku, bagaikan menyaksikan film James Bond terbaru. Bisa bayangkan jika tidak ada tokoh antagonis dalam film aksi? Jadinya, James Bond hanyalah penari di atas panggung di antara para gadis JKT-48 yang imut-imut. Bosannn... 

Pun halnya di Kompasiana, dunianya para blogger. Penduduknya adalah para Kompasianer yang bebas bersuara satu sama lain. Seperti kata Bang Reba Lomeh, "petani picisan seperti saya bisa bercanda lepas dengan kaliber profesor."

Siapapun bisa menjadi warga, cukup dengan melakukan registrasi disini, dan siapapun bisa ditendang, jika melanggar aturan yang berlaku. Tetapi, mereka yang sudah ditendang, masih bisa bergabung kembali dengan identitas baru. Tidak ada hambatan yang berarti.

Sebagaimana sebuah negara, status kewarganegaraan berdasarkan kontribusi juga dinilai. Ada yang sudah mendapatkan verifikasi biru, ada yang baru tervalidasi hijau, dan ada juga yang masih 'warga negara asing' yang belum mendaftarkan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun