Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Daeng Rewa yang Takut Pilih, dan Daeng Malla yang "Pappili-pilih"

28 Juli 2020   18:28 Diperbarui: 28 Juli 2020   18:18 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, sumber: shopback.co.id

Bagi Daeng Rewa, siapapun yang jadi pemimpin, sudah tidak masalah lagi. Toh dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, telah tercatat 3 kali pergantian pejabat sementara Walikota Makassar.

"Coba tong liat mi, kayak tong ganti walikota bisa kasih hilang covid."

**

Di saat seperti ini, semua hal dapat membuat Daeng Rewa gemetar. Ia masih ingat bagaimana Halifah anaknya yang tidak tidur berhari-hari, karena menemani Adam, pacarnya yang jatuh sakit akibat perhelatan Pilwalkot 2018 yang melelahkan.

Adam adalah calon suami Halifah yang juga anggota KPU. Mereka sudah terlalu sering bersama, sehingga Daeng Rewa dan Siti Khadijah pun sudah menganggapnya sebagai anak sendiri.

Bagi mereka, Adam yang sopan dan terpelajar adalah suami ideal bagi Halifah yang cantik dan baik budi. Namun jika perhelatan akbar ini kembali diadakan, maka bisa-bisa Adam akan menjadi sasaran amukan covid.

**

"Ini kukasih ko masker gratis e," suara Daeng Malla yang ngos-ngosan kembali terdengar.

"Gak usah, ada ji punyaku." Sambut Daeng Rewa yang sudah mulai emosi. Daeng Malla yang pada dasarnya penakut pun urung mengampanyekan calon andalannya.

Daeng Rewa sebenarnya sadar betul, bahwa ia harus memilih. Gol-put adalah haram adanya, karena pengacuhan atau bersikap cuek terhadap siapa yang akan memimpin bangsa ini sama saja dengan membiarkan tirani bersemayam di dalam Nurani.

Namun, ia memiliki alasan untuk tidak dulu menjadi pemilih, karena baginya Gol-put sekarang memiliki nama baru, yaitu Gerombolan Penakut. Iyaaa.... Daeng Rewa yang dulunya berani, kini merasa takut harus berada di TPS bersama puluhan orang yang tak dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun