Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Daripada Eksis di Medsos, Mending Isi Sensus Penduduk Online 2020 yang Akan Berakhir Hari Ini!

29 Mei 2020   06:19 Diperbarui: 29 Mei 2020   06:42 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, dan di tahun 2020 ini penduduk Indonesia akan merayakan sebuah even besar yang diadakan 10 tahun sekali, yaitu Sensus Penduduk 2020 (SP 2020).

Disebutkan sebagai even besar, karena seluruh penduduk Indonesia diharapkan dapat menyediakan waktu sesaat untuk mengisi data diri beserta keluarga dalam menyukseskan program ini.

Berbeda dengan sensus penduduk sebelumnya yang menggunakan metode konvensional, SP 2020 kali ini menggunakan metode kombinasi, dengan dua tahap pelaksanaan.

Tahap pertama (on-line) yang sudah berlangsung sejak 15.02.2020 dan akan berakhir pada hari ini, Jumat 29.05.2020, sementara tahap kedua (wawancara) akan berlangsung dari tanggal 01.09.2020 hingga 30.09.2020.

Pada era globalisasi, melakukan sensus secara on-line adalah hal yang sangat mudah. Selain bisa dilakukan kapan saja tanpa harus menunggu kedatangan petugas SP, masyarakat juga dapat membantu pemerintah mengurangi pekerjaan dan biaya dalam pelaksanaan secara off-line (tahap 2 wawancara).

Namun sayangnya, menurut Ketua Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, hingga 15 Mei 2020, baru sekitar 43,9 juta juta dari seharusnya sekitar 270 juta penduduk yang berpartisipasi pada sensus penduduk on-line ini.

Tentunya hal ini tidak sebanding dengan laporan terbaru We Are Social (klik disini), bahwa di tahun 2020 ini ada sekitar 175,4 juta pengguna internet di Indonesia.

Dibandingkan tahun sebelumnya, ada peningkatan sebesar 17% atau 25 juta penduduk, dan lebih menarik lagi, ternyata ada sekitar 160 juta merupakan pengguna aktif media sosial.

Gambaran yang jomblang ini memberikan sebuah kiasan, seolah-olah SP 2020 tidak memberikan arti apa-apa bagi masyarakat Indonesia. Bahkan mungkin tagar Pandemi dan New Normal, masih jauh diatas dengungan SP 2020 ini.

Perlu diingat, bahwa selama masa pandemi, ketimpangan data juga menjadi isu utama dalam penanganan Covid-19. Masih ingat bagaimana pemerintah kesulitan menangani pembagian bansos bagi penduduk miskin, memgumpulkan informasi kartu pra-kerja, dan juga data lainnya terkait penyebaran corona?

Bandingkan dengan negara lain, seperti Korea Selatan, Jepang, dan Singapura yang demikian mudahnya memanfaatkan data kependudukan secara on-line dalam penanganannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun