Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali Sindrom Psikosomatik dan 4 Cara Efektif untuk Mengatasinya

24 Maret 2020   11:57 Diperbarui: 24 Maret 2020   19:30 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rasa panik (Sumber: Harvard Health)

Apa saja gejala Psikosomatik, agar kita dapat membedakannya dengan serangan Corona sungguhan? "Sakit perut atau nyeri ulu hati, Sakit punggung belakang, Sakit gigi, Sakit kepala dan migrain, Bernapas dengan cepat, Jantung berdebar-debar, Gemetar (tremor), Berkeringat."

"Lah beda banget dengan gejala Corona?" Iya, tapi suspect Corona adalah suspect Corona sampai ia terbukti bukan penderita.

Pernah dengar mengenai Sugar Pill atau Plasebo? Nah, ternyata dokter juga "banyak tipu-tipunya", tapi sebelum saya digebukin dokter sedunia, saya katakan ulang, "itu karena pasien juga kadang suka ditipu."

Plasebo adalah sistim pengobatan yang tidak berdampak atau penanganan palsu. Berasal dari Bahasa Latin yang berarti "I shall please," atau "Saya akan senang."

Dalam penelitian medis, kandungan dari Plasebo adalah zat yang secara fisik menyerupai obat aktif, tapi tidak memiliki kandungan obat yang sesungguhnya.

Hal ini telah terbukti secara medis, karena keyakinan pasien sesungguhnya yang dapat membantu mereka menggerakkan diri mereka. Nah dari sini, dapat dibuktikan bahwa penyakit akibat kekhwatiran adalah benar adanya.

Pada dasarnya manusia senang dengan kabar gembira dan akan menjadi stress dengan kabar sebaliknya. Susah untuk tidak khwatir di zaman pandemi Covid-19 ini. Siapapun khwatir, termasuk penulis.

Namun ada sedikit saran di tengah krisis harapan yang mungkin dapat berguna bagi pembaca.

Praktik Meditasi
Jika Anda adalah seorang praktisi meditasi, atau minimal pernah mencoba bermeditasi, maka sebuah jargon "If you can't go outside, go inside" (Jika Anda tidak bisa keluar, maka masuklah ke dalam), sangat bagus untuk dipertimbangkan.

Telah banyak penelitian ilmiah mengenai manfaat meditasi yang diyakini dapat menjadi anti-stress yang terbaik. Dengan melakukan meditasi, detak jantung akan melambat, tekanan darah menjadi normal, pernafasan menjadi tenang, dan tingkat hormon stress menurun.

Sebuah penelitian dari Universitas Wisconsin, AS, menunjukkan bahwa praktik meditasi melatih otak untuk menghasilkan lebih banyak gelombang gamma, yang dihasilkan pada saat seseorang merasa bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun