Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menyembuhkan Virus Temperamental yang Mematikan

9 Februari 2020   18:29 Diperbarui: 10 Februari 2020   18:50 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Temperamental.(Thomas Northcut via kompas.com)

"Eh.... Elu jangan macam macam ya.. Gua Sumpahi elu hancur sekeluarga."

Mohon maaf, tulisan singkat diatas hanya sebuah narasi tanpa ekspresi. Menunjukkan kata yang mungkin keluar, jika amarah sudah dilanggar. Pernahkah kita marah, sehingga melupakan siapa diri kita yang sebenarnya? Yang jelas. penulis sering mengalaminya. Jika emosi telah terganti dan penyesalan datang menanti, maka sudah saatnya diri membatin.

Sikap yang suka meluapkan emosi atau temperamental, adalah sebuah penyakit jiwa yang paling sering melanda manusia. Bagaikan virus flu yang datang menyerang pada saat daya tahan tubuh sedang merenggang. Tapi, dampak dari virus temperamental ini, sesungguhnya tak terkira. Meskipun, selalu berharap agar virus ini dapat hilang dengan parasetamol biasa.

Namun, jika segala sesuatu menjadi tidak tertata, virus temperamental ini dapat berubah menjadi virus Corona yang mendunia. Sebagai contoh, kejadian yang menimpa seorang polisi di jalan tol Angke, Jakarta. Polisi malang itu dicekik oleh seorang lelaki yang ditilang. Kejadian ini kemudian menjadi viral di media sosial. (Sumber)

Mungkin karena sedang tidak enak hati, sang lelaki kemudian nekat menyerang aparat kepolisian. Entah apakah disesali, yang pasti kemarahan telah berubah menjadi virus mematikan yang membutuhkan upaya lebih dalam penanganan.

Oleh sebab itu penting untuk memahami bagaimana virus ini bekerja dan bagaimana cara menanggulanginya. Meskipun tergolong penyakit jiwa, ternyata ada penjesan medis terkait bagaimana seseorang terjangkit virus ini. Salah satunya adalah Diabetes. 

Dikatakan bahwa penyakit Diabetes menyebabkan ketidakseimbangan kadar gula pada tubuh dapat menyebabkan ketidakseimbangan serotonin dalam otak. Akibatnya, sesorang menjadi lebih agresif, kebingungan, mudah emosi, marah berlebihan dan bahkan serangan panik.

Selain itu, masih ada beberapa jenis penyakit yang dikatakan dapat menyebabkan sikap temperamental. (Sumber)

***

Melihat seseorang marah membabi buta, membuat diri menjadi miris. Perasaan kasihan, sedih, tegang bercampur menjadi satu, bagaikan sedang menonton drama seri bermutu.

Namun jika kita yang menjadi sasaran amukan, maka ceritanya bisa berbeda. Drama seri mengharukan akan berubah menjadi film silat yang memalukan. Aneh tapi Nyata...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun