Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gelar Kehormatan dari Langit buat Sang Tikus

24 Januari 2020   20:50 Diperbarui: 25 Januari 2020   20:37 1713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Si Tikus kemudian menawarkan jasa untuk bernyanyi buat sang Kerbau yang sebentar lagi akan terpilih sebagai hewan terhormat diantara para hewan lainnya.

Sang Kerbau yang sudah merasa senang dan bangga karena akan segera dinobatkan sebagai hewan terhormat dari Istana-pun menerima tawaran si Tikus untuk menghiburnya.

Untuk itu, maka Sang Tikus pun naik ke Pundak kerbau dan mulai menyanyikan lagu yang berisikan pujian pujian bagi tamu kehormatan. Tibalah masanya ketika pintu Istana Raja langit mulai terbuka secara perlahan, seluruh hewan terpilih menunggu dengan hati gembira atas sambutan langsung dari Sang Raja Langit.

Pada saat pintu terbuka sepenuhnya dan bunyi terompet berkumandang menyambut para tamu agung, si Tikus yang licik langsung melompat dari pundak Sang Kerbau dan lari sekuat tenaga menuju pintu Istana. Akhirnya sang Tikus pun berhasil memenangkan sayembara sebagai hewan dengan predikat terhormat diantara 12 shio, meninggalkan sang Kerbau yang masih terlena dengan pujian di telinganya.

Kemanakah hewan lainnya?

Banyak yang bertanya, mengapa hanya 12 hewan tertentu yang masuk kedalam kategori Shio? Dimanakah hewan hewan lainnya yang tidak terpilih? Kucing misalnya...

Nah, menurut legenda yang sama, dahulu kala, Kucing dan Tikus adalah dua sahabat baik yang hidup bertetangga. Mendengarkan kabar sayembara yang diadakan oleh Raja Langit, mereka berdua-pun bertekad untuk hadir bersama sama di pagi hari.

Namun karena Kucing memiliki kebiasaan suka bangun telat, maka dia-pun mengingatkan Tikus, sahabatnya untuk membangunkan dirinya disaat fajar menyingsing.

Keesokan harinya, Tikus telah bangun di pagi hari sebelum matahari terbit di ufuk Timur. Mencoba untuk membangunkan Kucing, sang Tikus dilanda kekhwatiran atas keterbatasan 12 tempat yang tersedia. Akhirnya diapun memutuskan untuk pergi meninggalkan sahabatnya yang masih tertidur pulas.

Itulah mengapa Kucing sangat membenci Tikus, dan setiap kali bertemu, insting membunuh Tikus pasti muncul dalam diri Si Kucing.

Selain cerita si Kucing, adapula cerita dari Sang Gajah. Ternyata Gajah yang gagah perkasa dan dikagumi oleh banyak hewan, dalam perjalanan menuju ke Istana Langit, lari terbirit birit ketika bertemu si Tikus yang berlari menuju ke arah yang sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun