Ke-Aku-an, menurut filsafat Buddhism juga merupakan sumber dari segala penderitaan. Mobil-Ku rusak, Uang-Ku dicuri, Pacar-Ku direbut. Sakit bukan? Bagaimana kalua kata -KU dirubah menjadi -MU, tentu tidak terlalu sakit lagi.
Masalahnya adalah, setiap manusia pasti mementingkan dirinya sendiri, jika tidak maka bukan manusia namanya.
Ya, betul... tapi kembali lagi, cintailah dirimu tanpa syarat. Cintai-lah dirimu tanpa melibatkan mobil, tanpa melibatkan pacar. Jika pacar-Ku tidak direbut orang, suatu saat dia akan menjadi gemuk dan jelek. Tidak perlu menyakiti dirimu dengan keinginan dan ego. Toh tidak ada yang abadi di dunia ini.
Lebih bagus menyikapi dengan cara yang lebih bijaksana. Jika mobil-Ku rusak, maka bawalah ke bengkel untuk diperbaiki. Jangan dibawa ke hati, karena tidak ada montir disana. Ketenangan dan ketentrataman hati jauh lebih penting, dibandingkan dengan uang yang harus dikeluarkan.
Masih belum bisa paham? Sekarang, pikirkanlah, seseorang yang anda sayangi, sedang putus cinta dan tidak bisa move-on. Apa yang kira kira anda lakukan? Saran yang terbaik mungkin adalah ...
"sudahlah, masih banyak lelaki di luar sana yang jauh lebih baik."
See.... Kuncinya hanya perlu mengubah kondisinya dari -Ku menjadi -Mu.
Daritadi kita membahas energi CINTA dan NAFSU berdasarkan Bahasa Inggris, yaitu LOVE dan LUST. Bagaimana energi kata CINTA dan NAFSU sendiri dalam Bahasa Indonesia?
Ternyata, Bahasa Indonesia, tidak munafik seperti Bahasa Inggris, karena CINTA adalah (3.9.5.2.1=20=2) dan NAFSU adalah (5.1.6.1.3=16=7).
Bahasa Indonesia menyatakan bahwa CINTA (2) harus ditambah NAFSU (7), agar dapat menjadi sebuah Energi Angka 9 dengan Idealisme yang tak tergoyahkan. CINTA dan NAFSU harus selalu bersama.
SALAM ANGKA
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Pythagorean Numerologist
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI