Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Numerolog adalah "Para Normal", Bukan Paranormal

8 Desember 2019   07:32 Diperbarui: 22 Desember 2019   14:28 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Reader's Digest Canada

Para filsuf berpikir mengenai hal-hal yang belum pernah dipikirkan oleh manusia sebelumnya. Namun kita harus mengingat bahwa sampai saat ini, telah banyak hasil pemikiran dari para filsuf yang kemudian bermetamorfosis menjadi sains.

Sayangnya, masih banyak manusia cenderung menganggap bahwa filsafat adalah sebuah hal yang muncul dari pemikiran yang belum tentu benar, bahkan kadang menjadi tidak logis, tidak berdasarkan akal sehat, dan tidak mengikuti standar kebenaran yang ada.

Numerologi adalah hasil pemikiran para filsuf mengenai filsafat dari angka. Adalah Pythagoras, seorang filsuf dari Samos (570-495 SM) yang menelurkan ide bahwa "the world is built upon the power of numbers" (dunia dibangun melalui kekuatan angka-angka).

Pythagoras yang juga dikenal sebagai Bapak Matematika Modern mengatakan bahwa angka tidak saja mempengaruhi kehidupan manusia secara kuantitas (dapat terukur), namun juga secara kualitas (tidak terukur).

Jika kita melihat angka secara kuantitas, maka kita melihat angka dari sisi matematika, namun jika kita melihat angka dari sisi kualitas, maka angka yang kita lihat, melambangkan pemikiran numerologi.

Istilah kualitas yang dimaksud di sini bukan istilah yang digunakan dalam bisnis atau manufaktur, dalam kaitannya dengan teknik dan konsep untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Kualitas yang dimaksud adalah penilaian yang muncul terhadap karakter sebuah angka.

Meskipun hal ini kadang dapat menjadi sangat subyektif, karena pada dasarnya setiap manusia mempunyai pendapat yang berbeda mengenai kualitas, namun secara umum, tidak ada yang benar atau salah terhadap penilaian ini, karena kita menggunakan pola pikir sebagai seorang filsuf dalam menilai kualitas angka.

Sebagai contoh, angka 1 melambangkan angka tunggal yang memulai segala sesuatunya. Kata tunggal adalah salah satu kualitas dari angka 1.

Kita kembangkan lagi, jika angka 1 adalah tunggal, maka tidak ada angka atau entitas lain yang eksis. Hal ini kemudian membuat beberapa pendapat tambahan, seperti:

Angka 1 akan menjadi angka yang sangat mandiri.

Angka 1 akan menjadi sangat menonjol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun