Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Numerolog adalah "Para Normal", Bukan Paranormal

8 Desember 2019   07:32 Diperbarui: 22 Desember 2019   14:28 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Reader's Digest Canada

Salah satu tantangan terbesar sebagai seorang numerolog adalah menjelaskan mengenai ilmu numerologi itu sendiri. 

Ilmu numerologi adalah istilah yang masih sangat asing bagi masyarakat Indonesia, meskipun ilmu ini sendiri sudah bertumbuh sangat pesat di beberapa belahan dunia, seperti Amerika, Australia, dan negara-negara Eropa. Di negara-negara tersebut, Numerology Pythagoras bahkan telah menjadi bagian dari mata pelajaran ilmu filsafat.

Jangankan penjelasan mengenai numerologi, istilah numerologi sendiri, masih sering disebutkan dengan salah. Ada yang menyebutnya dengan Nomborlogi, Numerik, dan yang paling sering adalah "apa lagi istilahnya?".

Mengoreksi istilah numerologi, adalah hal yang paling umum dilakukan sebelum menjelaskan secara panjang kali lebar mengenai numerologi itu sendiri.

Setelah memberikan penjelasan yang cukup jelas dan menarik, tantangan berikutnya yang harus dijawab adalah pertanyaan yang hampir pasti keluar dari setiap mulut yang menanyakan, "artinya ilmu ini dapat meramal nasib?".

Istilah yang terasa asing dan pemahaman yang masih sangat minim, kadang dengan mudahnya orang memberikan label paranormal kepada numerolog.

Berbagai macam perasaan timbul kemudian, seiring dengan label paranormal yang diberikan. Reaksi yang diterimapun bermacam-macam dan secara umum dapat dibagi menjadi dua golongan besar.

Golongan pertama adalah mereka yang merasa alergi terhadap hal-hal yang bersifat gaib. Orang-orang ini biasanya langsung memberikan muka sinis dan hilang tanpa pamit, atau memberikan tanggapan yang datar, sambil memperlihatkan muka yang ingin ketawa, dan tidak jarang juga ada yang meminta untuk sadar dan saran untuk "kembali ke jalan yang benar".

Golongan kedua adalah mereka yang merasa memerlukan kekuatan gaib untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang mereka hadapi. Reaksi yang sering ditemukan dari golongan ini adalah mata berbinar-binar, mulut ternganga, dan pancaran mata yang bersinar-sinar, layaknya baru saja menemukan Sang Juru Selamat.

Tanggapan dari kedua golongan ini menimbulkan perasaan sebagai seorang malaikat dan setan sekaligus. Tidak ada yang menyenangkan.

Bagi para pemikir awam, saya ingin memberikan sedikit gambaran dasar. Ilmu numerologi adalah ilmu yang telah berusia ribuan tahun, yang lahir dari hasil pemikiran para filsuf. Para filsuf tidak berpikir layaknya seorang ilmuwan yang berpikir bahwa segala sesuatu mempunyai dasar logika yang bisa dibuktikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun