Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menakar Isi dan Esensi Disrupsi Kita

27 Januari 2023   20:30 Diperbarui: 27 Januari 2023   20:36 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Media social dan viralitasnya itu seperti bayang-bayang, cermin gambaran akan realita social kita bahwa sesuatu yang naif, bahkan hanya layak untuk ditertawakan konsumtivitas informasinya. Faktanya itulah yang dielu-elukan seperti mendapat panggung. Apa bila dapat viral di media social entah yang paling tidak bermutu sekalipun, dipandang itu popularitas, bisnis, dan potensionalitas menjadi uang di sisi lainnya".

Tak begitu tergambar jelas memang jika ingin melihat bagaimana dasar-dasar kehidupan yang semakin kita anggap modern ini dengan perspektif kita sendiri lewat berbagai kecanggihan teknologi yang ada.

Terkadang saya seperti bertanya atau mungkin sebaliknya saya hanya ingin menguji. Bukan, saya sama sekali tidak mau menguji bagaimana jalan pikiran mereka menyesuaikan dengan keresahan berpikir saya. Saya juga tidak mau berdebat panjang dengan mereka tentang apa yang mereka pikirkan tentang kehidupan ini.

Pada kenyataannya jalan pikiran seseorang tidak akan pernah sama. Sampai mana bentuk kesadaran orang itu tentang pemaknaannya pada sesuatu. Betul, pemahaman dan kesadarannya hanya akan mentok pada hal itu. Tetap saja sama yang dipikirkan "tetap" itu-itu, memikirkan hal yang sama pula tak pernah beranjak dari yang situ.

Semua ini, apa yang menjadi keresahan pemikiran saya. Memang lebih tepatnya semacam pertanyaan pribadi dan itu tidak lebih. Pertanyaan yang timbul dari keresahan-keresahan apa-apa yang ditampilkan selama ini, baik lewat social media atau media konvensional lainnya yang menyentuh hal kompleks.

Bahwa produk turunan media social yakni smart phone atau bisa dikatakan robot buah dari kecerdasan artifisial peradaban manusia kini. Eksistensinya seperti memenjara psikologis manusia.

Antara smart phone dan teknologi-teknologi turunannya seperti telah membuat kelekatan yang tak mudah dilepaskan begitu saja. Tentu saja smart phone kita, sudah seperti separuh dari pikiran kita, bahkan nyawa dari nadi kehidupan kita secara tidak disadari, namun faktanya demikian.

Sebab bila mana barang itu hilang "smart phone" atau kita lupa membawanya. Ada semacam ketakutan, keresahan, bahkan seperti kehilangan identitas.

Praktisnya smart phone jika dimaknai secara mendalam sudah seperti separuh dari manusia saat ini, yang mana memaksa dengan informasi yang disajikannya, menjadikan kita harus mau dipaksa mengikuti diri sebagai masyarakat global.

Lebih naif dan sempit dari itu, bahkan konsumsi akan informasi itu yang berkembang lewat social media baik itu permasalahan yang diluapkan orang lain. Lewat konsumsi-konsumsi media social itu, terkadang seperti menjadi masalah kita sendiri. Padahal siapa yang punya masalah tersebut namun diviralkan media. Faktanya ditarik menjadi permasalahan bersama, yang setiap orang akhirnya dipaksa untuk merespon itu atas nama viralitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun