Artinya ketika tidak menjabat jabatan politik akan mempengaruhi elektabilitas dan citra politik bagi anies dan ganjar itu tetap akan berlaku di masa-masa kekosongan politik menuju pemilu serentak 2024.
Selain itu realitas politik, yang mana elektabilitas Anies Baswedan yang di dukung penuh kalangan islam politikal, menambah ruang kemungkinan dapat mendoromg elektabilitas partai yang mengusungnya termasuk nasdem di dalamnya yang sebelumnya menjadi partai yang tak terlalu dilirik oleh kalangan islam.
Maka dari itu ketua umum Nasdem Surya Paloh paham betul mendeklarasikan Anies merupakan keuntungan besar untuk partainya dan segala macam kepentingannya. Sebab partai lain yang juga akan merepat mendukung Anies setidaknya kuncinya ada pada nasdem.
Namun dengan prematurnya nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagi calon presiden nasdem, dampak politik apakah yang akan terjadi pasca ini untuk masyarakat indonesia?
Mungkinkah drama wacana politik arus bawah masyarakat akan terbelah, dimana secara tidak langsung capres sudah di deklarasikan partai, artinya permainanan akan citra politik dan lain sebagainya oleh mesin-mesin politik secara definitif dijalankan?
Spekulasi Dampak Politik
Berjalannya mesin politik citra pada figuritas termasuk capres sendiri jelas akan mempengaruhi psikologi politik di arus bawah.
Terbukti di beebagai media sosial, pembahasan akan deklarasi capres antara Anies dan Ganjar oleh partai nasdem dan PSI secara langsung mempengaeuri bayang-bayanh dampak pilpres 2024 yang mana rivalitas ini akan panjang meski saat ini belum memasuki masa kampanye sampai 2024 nanti.
Oleh sebab itu, prematurnyan deklarasi capres 2024 yang mana di tahun 2022 sudah dilakukan membuat keprihatinan saya pada politik indonesia menjadi-jadi.
Mungkinkah politik indonesia memang sememksa itu, tak sabar, harus buru-buru menyiapkan presiden di keadaan ekonomi yang demikan sedang dirasa susah oleh banyak kalangan masyarakat dengan kenaikan BBM dan inflasi tinggi?
Ataukah dengan elite-elite politik yang secara prematur, ancang-ancang secara dini, apakah negara ini adalah permainan libido elite-elit politik mempertaruhkan kepantingannya baik dalam ekonomi dan kekuasaan lainnya melalui politik?