Kata Mahfud, kasus Brigadir J memang agak khusus, seperti orang menangani orang hamil yang mau melahirkan tapi sulit melahirkan sehingga terpaksa dilakukan operasi Caesar" dalam konferensi pers, Selasa (9/8).
Akan tetapi dengan motif sendiri asal muasal kejadian penembakan Brigadir J atau dengan pelaku yang sebenarnya yang menembak pertama kali.
Apakah mungkin Bharada E sebenarnya tidak terlibat dan tidak tahu menahu akan itu karena kebetulan saja dia di rumah dinas FS? Atau justru dirinya juga dijebak untuk ikut terlibat dalam penembakan itu?
Yang jelas kaena memang Bharada E itu bawahan, apapun tetap kalah. Mau menetang dia salah dan takutnya menjadi sasaran tembak. Menuruti akhirnya demikian Bharada E juga ikut menjadi tersangka.
Namun jika memang itu benar Bharada E diperintah atasan. Angin segar tidak bersalah dan dapat bebas untuk Bharada E kemungkinan bisa terjadi menurut Mahfud MD.
Peliknya kasus Brigadir J ini yang juga di indentifikasi bakal menambah tersangka baru atau mereka-mereka yang turut membantu membuat laporan palsu dari pihak kepolisian atas arahan Ferdy Sambo.
Dimana di duga yang terlibat ada 31 personil menutup-nutupi TKP dan kurang professional dalam menangani kasus Brigadir J.
Atas dugaan tersebut salah satu Penasihat Ahli Kapolri Bidang Komunikasi Publik, Fahmi Alamsyah, mengajukan pengunduran diri dari posisinya. Disinyalir namanya terseret dalam kasus penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Fahmi sendiri di duga dalam penyusunan skenario mencuat setelah dirinya mengaku dimintai tolong oleh Ferdy Sambo menyusun kronologi mengenai kasus penembakan tersebut.
Dengan banyak konspirasi, serta banyak pihak kepolisian yang mencoba untuk menutupi realita sebenarnya dari kasus Brigadir J. Selain komas HAM yang sudah bekerja secara penuh dan Tim kusus bentuak kapolri, pihak mana lagi yang membuat kasus brigadir J ini semakin terang di Masyarakat?
Lagi-Lagi Tempo