Pengakuan sebenar-benarnya kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada E merupakan saksi kunci yang juga saat ini ditetapkan sebagai tersangka masih di tempatkan di rutan Mako Brimob.
Bharada E yang konon sempat tertekan dan galau sebelum mengajukan diri menjadi justice collaborator di kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Apakah memang tertekan dan galaunya tersebut merupakan buntut ada sesuatu yang ditutup-tutupi oleh Bharada E, masih takut dalam mengungkap fakta yang sebenarnya?
Masih gonjang-ganjingnya dan kabar yang bersliweran memunculkan kemungkinan dan fakta baru akan kasus yang menewaskan berigadir J masih tetap berlanjut sebelum tuntas semua kasus yang menewaskan Brigadir J.
Masih belum terangnya kasus Brigadier J. Kuasa hukum dari Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Deolipa Yumara mengajak Bharada E patuh pada Tuhan dan doa atas berkenannya Tuhan atas apa yang ia lakukan dengan ketulusan dan kejujuran.
"Kita ajarkan dia ketulusan dan kejujuran kita ajarkan dia kepatuhan kepada Tuhan, kita ajarkan dia mengenai doa supaya Tuhan berkenan kepada apa yang dia lakukan, dia mulai sadar," kata Deolipa dikutip CNN Indonesia Senin (8/8)
Kejujuran dan ketulusan Bharada E dalam kasus teasnya Brigadir J. Menurut Deolipa Yumara untuk kepentingan hukum dalam mengajukan permohonan perlindungan hukum, yang mama Bharada E bersedia menjadi justice collaborator i kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Mungkinkah dengan berbagai pendekatan yang dilakukan kuasa hukum Bharada E sebagai sakasi kunci yang kini ditetapkan tersangka, dengan ketulusan dan kejujurnnya akan kejadian yang sebenarnya bisa mengakhiri kasus Brigadir J dengan realita yang sebenar-benarnya serta adil?
Seperti dijelaskan Tim khusus Polri bakal mengumumkan perkembangan penyidikan kasus kematian Brigadir J pada Selasa (9/8) yang akan langusng dipimpin Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, yang rencananya juga akan mengabarkan satu tersangka baru lagi.
Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan hal tersebut baru bisa disampaikan usai tim penyidik melakukan gelar perkara.
