Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Provok China-Rusia, AS Hancur Kian Dekat?

5 Agustus 2022   16:04 Diperbarui: 5 Agustus 2022   16:09 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Provokasi yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Beijing di Taiwan baru-baru ini atas kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di kantor Kepresidenan di Taipei, Taiwan, Rabu (3/8/2022).

Menandakan bahwa Amerika Serikat telah klimpungan, yang mungkin pengaruhnya berangsur akan hilang sebagai Negara adidaya di masa depan. AS masih butuh validasi kembali merongrong kekuatan besar seperti China dan Rusia yang mulai bangkit.

Semakin agresifnya Amerika Serikat terlibat masuk terlalu dalam di berbagai kawasan dunia yang memunculkan tensi perang. Tidak dilakukan kemarin saat kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi di kantor Kepresidenan di Taipei, Taiwan saja.

Lebih dari itu, jika kita melihat jauh ke belakang. Perang Ukraina dan Rusia bisa terjadi dan saat ini dan menjadi krisis baru dunia setelah pandemic covid 19. Ada andil dan pengaruh dari Amerika Serikat

Masih berlangsungnya perang hingga hari ini antara Rusia dan Ukraina tidak lepas dari peran Amerika dan sekutunya di Barat.

Mensuplay senjata bagi Ukaraina untuk melawan Rusia dan mengintruksikan sanksi keras bagi Rusia. Pada akhirnya membuat ekonomi dunia mengalami kontraksi yang parah bagi Negara-negara di dunia.

Banyak pengamat ekonomi dunia mengatakan bahwa sanksi yang dilakukan barat ke Rusia itu sebuah bunuh diri ekonomi. Dimana inflasi baik di Uni Eropa dan Amerika serikat tertinggi dalam 40 terakhir capai 9-14 %.

Dengan ekonomi yang sedang tidak baik-baik saja tetapi upaya provokasi seperti tidak berhenti dilakukan Amerika Serikat dan sekutunya baik di Indo-Pasifik "Taiwan" dan Eropa Timur "Ukraina".

Mungkinkah itu adalah langkah validasi Amerika Serikat dan sekutunya untuk memberikan justifikasi bawasannya Amerika dengan demokrasinya sebagai tameng kekuatan porosnya masih mempunyai kekuatan?

Yang mana kekuatan dunia Amerika Serikat dibalik China dan Rusia yang telah berangsur bangkit, juga punya potensi menjadi Negara Adidaya baru dunia untuk tidak berkembang?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun