Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Refleksi Medsos, Lebih Penting daripada Sekadar "Glowing-glowingan"

12 Mei 2021   22:39 Diperbarui: 25 Mei 2021   17:19 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi eksis di media sosial. (sumber: unsplash.com/@thoughtcatalog)

Memang semua seperti semu, sebab diera media sosial atau internet saat ini. Kita manusia seakan dibuat untuk terus memproduksi citra diri, bagaimana semua orang ingin terlihat meninjol baik dalam hal fashion ataupun pergaulan populer masa kini, yang tentu menjadi gaya hidup muktahir nan kekinian khas ramah selfi guna mengisi lini masa akun media sosial mereka.

Sebab di media sosial pula manusia haus akan sesuatu yang baru dalam hidupnya untuk dibagikan pada setiap pengikutnya. 

Bukan saja memuaskan pengikutnya di medsos, tetapi juga untuk melihat ekaistensinya sendiri dan juga memuaskan dirinya dalam hal pemenuhan kebutuhan media sosial yakni eksistensialisme diri.

sumber gambar: winnetnews.com
sumber gambar: winnetnews.com

Cerita saudara Lina Maisaroh yang tentu bukan nama sebenarnya 19 th. Lewat sosial media dirinya justru semakin tertantang untuk terus memperbaharui hidup demi dibagikan pada folowersnya di media sosial yang secara factual dalam kehidupanya sama sekali tidak mereka kenal.

Tidak lain tujuannya yakni adalah pemenuhan eksistensi pribadi dari hanya sekedar ingin di like, dipuji, bahkan untuk menjaring folowers baru tidak peduli latar belakang hidup folowers mereka, yang terpenting semkin banyak folowers semakin akun media sosial mereka dirasa menarik dan dapat kepuasan tersendiri.

Namun, apakah pembaharuan di akun medsos itu tidak menimbulkan sebuah masalah dikemudian hari bagi penggunanya? Tentu yang ada adalah masalah ketika seorang manusia menumpuk segudang keinginan, dimana yang dilihat dan diukur adalah gaya hidup orang lain yang dipaksa sebagai gaya hidupnya sendiri melalui akun media sosial.

Belum dengan pemenuhan gaya hidup yang secara berlajut dalam pembahruan diri. Tentu dibutuhkan modal keuangan yang tidak sedikit untuk kebutuhan fashion atau tata busana supaya secara visual semakin menarik dilayar media sosial (internet).

Tetapi itulah masalah yang sedang dialami oleh Lina Maisaroh, dimana secara ekonomi dirinya belum dapat memenuhi kebutuhanya sendiri. Masih bergantung pada orang tuanya.

Title Lina Maisaroh sebagai selebgram semakin membebani ketika ada trand baru yang harus diakses namun merogoh kocek dan harus meminta pada orang tuanya. Tidak lain supaya penampilannya dapat memuaskan dirinya dan folowersnya dapat memujinya.

Belum dengan rayuan-rayuan orang disekitar Lina yang sama juga bertitle sebagai selebgram. Tidak ketinggalan ketika mereka membincangakan sebuah trend baik fashion maupun tempat hits kekinian yang ramah selfi untuk kebutuhan medsos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun