Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

FPI Jadi Sejarah, Mungkin Terkubur, Ide Tidak Mati!

3 Januari 2021   08:24 Diperbarui: 3 Januari 2021   10:00 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: harianhaluan.com

Ibarat sesuatu yang sudah bubar, untuk memulai kembali jika memang masih ada sumber daya itu, saya kira tidak akan sulit.

Namun jika kata "bubar" itu memang terlarang untuk dibangkitkan lagi. Inilah yang menjadi pertanyaan bersama, mungkinkah dilarang itu tidak sekalian disudutkan untuk dikubur dalam-dalam?

Arti terlarang sendiri berarti ada sentimen pada anti. Disitulah kata anti dapat ditafsirkan menjadi sebuah ancaman yang nyata pada sesuatu yang ingin dibangkitkan kembali sesuatu yang pernah terjadi di masa lalu.

"Pada umumnya sesuatu yang terlarang memang ada kesalahan yang dilakukan, dan terlarang itu ibarat sesuatu yang  sudah tidak dapat dijalankan dalam tatanan kewacanaan dari peraturan".

Maka berkaca dari pembubaran FPI yang dilakukan oleh pemerintah sendiri pada (30/12/20) secara definitive FPI akan menjadi sebuah sejarah masa lalu.

Umumnya sejarah, hanya bisa diceritakan tetapi sudah tidak lagi dapat dirasakan atau diputar kembali pada keadaan masa sejarahnya itu meski mungkin adalah sebauah masa keemasan dan kejayaannya.

FPI atau Front Pembela Islam sendiri dapat dikatakan, merupakan ormas berlatar belakang islam yang cukup besar. Tidak dipungkiri anak cabang dari FPI  terdapat banyak didaerah-daerah hampir seluruh indonesia.

Sebagai ormas islam, FPI pada masanya memang menjadi sebuah gerakan yang efektif dalam mengumpulkan massa. Kader-kader FPI terkenal dengan keloyalannya dan sangat menghormati pemimpin mereka yakni Rizieq Shihab.

Selain aktivitas sweeping yang sering dilakukan oleh FPI, tanggap bencana dimana relawan FPI menjadi sukarelawan daerah-daerah terdampak bencana juga kerap dilakukan sebagai visi kemanusiaan FPI.

Namun dengan FPI sendiri dalam bergerak, FPI bukan hanya bergerak didalam isu agama saja, melainkan isu-isu lain seperti budaya, social, dan politik pun tidak jarang dikritisi oleh FPI.

Puncak dari efektifnya gerakan FPI terjadi saat menuntut keadilan atas dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mantan Gubernur DKI Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun