Yang dipahami dari mimpi, bagi saya adalah dunia imaji yang terngiang-ngiang sebelum tidur.
Maka tidak heran jika mimpi dikatakan sebagai bunga tidur, tentu bagi saya adalah benar-benar saja, tidak akan saya tampik.
Tetapi persepsi orang berbeda-beda, kenyataannya banyak orang yang bermimpi tidak sedikit yang menafsirkan sebagai petunjuk dari ilahi.
"Mimpi menurut pandangan saya ibarat ketakutan yang ada didalam diri manusia. Karena dirinya terbayang-bayang akan masalah hidupnya. Masalah itu pada akhirnya dapat terbawa mimpi".
Terkait dengan mimpi, ketika sedang jatuh cinta, saya bermimpi bawasannya saya dicampakan di mimpi itu oleh seseorang yang saya cintai.
Tidak lain menurut saya, mimpi itu disebabkan rasa takut, dimana saya terlalu mengaharap dapat memiliki cinta pada seseorang yang saya cintai itu sehingga terbawa mimpi.
Begitu juga ketika saya menjadi pengangguran, saya dulu bekerja di tower telekomunikasi, dalam mimpi saya tower-tower itu roboh dan saya bermimpi tidak hanya satu dua kali.
Mimpi tower-tower roboh kenapa bisa terjadi karena mungkin saat ini saya merasa ketakutan, dimana selama ini saya masih saja menjadi pengangguran.
Maka dari itu jika saya menafsirkan mimpi, jika saya mimpi baik dijadikan petujuk tidak apa, tetapi ketika mimpi buruk, anggap sebagai bunga tidur.
"Tidak lain dengan apa-apa yang manusia impikan dalam tidurnya, saya kira tidak lepas dari ketakutan-ketakutannya menjelang tidur, dimana masalah sendiri dalam kehidupan sehari-hari dapat terbawa oleh mimpi".
Untuk itu menanggapi mimpi rasul  Haikal FPI, saya kira setiap manusia cerita bermimpi bertemu siapapun tidak salah, yang salah adalah orang yang akan menafsir secara berlebihan akan mimpi tersebut.