Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Vaksin Gratis, Nama Jokowi Aman, Negara Sekarat?

17 Desember 2020   10:24 Diperbarui: 17 Desember 2020   10:31 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya gonjang-gajing terkait dengan vaksin covid-19 atau corona memang menjadi perbicangan public.

Sebab yang menjadi perbincangan public sendiri yakni terkait dengan vaksin corona atau covid-19 yang terdengar kabar tidak gratis untuk masyarakat.

Maka dari itu menjadi polemic tersendiri bagi masyarakat ditengah resesi ekonomi saat ini, untuk itu apakah memang seharusnya vakisn covid-19 atau corona gratis?

Saya kira jika memang tidak mebebani terlalu banyak keuangan Negara, tidak gratis pun sebenarnya tidak apa-apa, asalkan harganya sendiri terjangkau oleh masyarakat.

Bukan apa, kita tahu ekonomi Negara saat covid-19 ini tidaklah sehat, bukankah tidak etis ketika Negara harus hutang sana sini untuk vaksin covid-19?

Seperti diketahi Presiden Joko Widodo melalui keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (16/12) yang disiarkan daring via akun Youtube Sekretariat Presiden. Secara resmi mengumumkn vaksin corona atau covid-19 gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Tidak hanya itu, Presiden Joko Widodo juga memastikan bahwa dirinya akan jadi orang pertama yang menerima menggunakan vaksin tersebut.

Tidak lain adalah untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin Covid-19 atau corona aman digunakan untuk masyarakat.

Untuk itu, mungkinkah Negara tidak akan sekarat keuangannya dengan menggratiskan vaksin covid-19 atau Corona ditengah tidak sehatnya ekonomi negara?

Tentu saya dapat dikatakan, Negara bisa saja sekarat. Sebab dana social untuk covid-19 sendiri sudah banyak digelontorkan untuk masyarakat yang terdampak ekonominya pada masa pendemi covid-19 ini.

Seperti diketahui semua lapisan masyarakat mendapat bantuan social covid-19 dari Buruh hingga UMKM sampai ke daerah terpencil.

Maka dari itu dengan gratisnya covid-19, mungkinkah juga untuk menyelamatkan nama Jokowi, dimana jika tidak geratis banyak masyarakat yang mengolok-oloknya?

Namun jika memang kas Negara cukup untuk menggratiskan vaksin memang sah-sah saja. Tentu yang harus diperhatikan pemerintah, bawasannya bantuan social covid juga harus direm dari saat ini, supaya penggeratisan vaksin tidak terlalu menguras kas Negara.

Bukan apa, saat kas Negara habis, kemudian hutang lagi, bukankah itu nantinya akan menjadi beban rakyat juga pada akhirnya?

Tetapi jika memang Negara sendiri merasa mampu untuk menggratiskan seperti apa yang diucapkan oleh presiden Jokowi terkait dengan kalkulasi anggaran Negara yang ada.

Saya sebagai warga Negara bersyukur, tidak terbebani biaya vaksin covid-19 atau corona ditengah ekonomi yang sulit ini.

Terkait dengan vaksin gratis, Presiden Jokowi sudah menginstruksikan kementerian/lembaga, pemda untuk prioritaskan program vaksinasi tahun anggaran 2021.

Selain itu, Presiden Jokowi pun menyatakan telah memberikan instruksi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk memprioritaskan dan merealokasi anggaran lain terkait ketersediaan vaksin gratis.

Sebelumnya, awal bulan ini Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto telah menerbitkan keputusan yang menetapkan jenis vaksin Covid-19 bakal digunakan di Indonesia.

Pada Kepmenkes HK.01.07/ Menkes/9860/2020 yang diteken 3 Desember lalu ditegaskan, ada dua skema vaksinasi Covid-19, di mana yang gratis dikelola Kemenkes sementara yang mandiri alias berbayar dikelola Kementerian BUMN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun