Dudung menegaskan dalam pencopotan baliho Rizieq Shihab, supaya semua pihak taat terhadap hukum. Sebab pemasang baliho harus membayar pajak dan pemasangannya mesti di lokasi yang sudah ditentukan. Dirinya pun menegaskan jika tidak taat aturan, bisa saja FPI dibubarkan.
Maka berkaca dari baliho Rizieq Shihab sendiri, mungkinkah militer yang harus turun tangan melawan Rizieq Shihab dan pendukungnya yang dikenal kuat? Penurunan baliho sendiri baru bisa dilakukan oleh TNI bukan satpol PP?
Selama ini memang dengan kontroversi Rizieq Shihab dalam mengumpulkan masa, bukan saja pada saat pandemic covid-19 dari kepulangnnya saat penjemputan di bandara Soekarno-Hatta hingga acara mulid nabi di Petamburan, Jakarta Selatan.
Dalam acara tersebut tidak dibubarkan oleh polisi seperti acara lain warga biasa. Oleh public Rizieq Shohab dianggap figure kuat.
Bahkan comedian muda Bintang Emon sendiri menganggap bawasanya Rizieq powernya terlalu kuat saat dirinya disindir oleh Abu Janda berkomentar tentang krumunan Rizieq Shihab.
Untuk itu Rizieq Shihab memang powernya harus diakui kuat, bahkan kekuatan balihonya sendiri harus TNI atau militer yang turun tangan dalam menurunkan baliho tersebut.