Memang berbicara kiprah Rizieq Shihab khusunya di Jabodetabek, basis masa dari pendukung imam besar FPI memang tidak ada duannya.
Sebab selepas kepulangannya dari Arab Saudi, Rizieq Shihab dirinya dikenal luas oleh public akan merevolusi indonesia.
Untuk itu sontak pemberitaan tentang Rizieq Shihab sangat memenuhi berbagai laman media online maupun offline. Terlebih perseteruan dengan Nikita Mirzani juga semakin melambungkan nama Rizieq Shihab menjadi perbicangan public.
Sebelumnya Rizieq Shihab oleh Nikita Mirzani disinggung sebagai habib tukang obat. Rizieq dan pendukungnya pun merespon kembali Nikita Mirzani dengan sebutan Lo*te.
Dengan perseteruan itu drama-drama terjadi  dari ancaman pengredugan rumah Nikita Mirzani maupun akan melaporkan ke polisi terkait dugaan hinaan tersebut baik dari Nikita Mirzani maupuan dari sisi Rizieq Shihab.
Tetapi dengan kasus tersebut semakin hari semakin adem ayem saja, Nikita Mirzani yang katanya dalam minggu-minggu ini akan melaporkan pendukung Rizieq Shihab, sampai saat ini belum ada berita laporan tersebut di media.
Mungkinkah Nikita Mirzani sudah enggan dan akan melupakan kusus perseteruannya dengan Rizieq Shihab dan pendukungnya?
Pada dasarnya Rizieq Shihab dan pendukungnya di Jabodetabek sangat kuat, untuk itu mungkin saja itu yang membuat Nikita Mirzani enggan melanjutkan perkara seteru tersebut ke ranah hukum.
Sebab kuatnya Rizieq Shihab tidak hanya orangnya dan pendukungnya, tetapi baliho yang terpampang dipinggir jalan juga kuat di kota Bekasi. Satpol PP menurunkan baliho Rizieq Shihab dan akhirnya baliho tersebut terpasang kembali.
Untuk itu Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memerintahkan pasukannya menurunan baliho Imam Besar FPI Rizieq Shihab.Â
Sekaligus menjawab tundingan bawasannya FPI sendiri mengira penurunan baliho Rizieq Shihab adalah bagian dari oprasi intelejen guna membuat seolah-olah umat Islam yang pro dengan Habib Rizieq supaya benci dengan TNI, Kamis (19/11).