Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Fadli Zon dan Tokoh Ini Suksesor Naiknya Elektabilitas Gerindra

26 Oktober 2020   11:46 Diperbarui: 26 Oktober 2020   18:42 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: netralnews.com (Fadli Zon)

Oleh karena itu dengan naiknya ekstabilitas Partai Gerindra melaui peran dua kaki antara partai Gerindra dan kadernya seperti Fadli Zon dan Andre Rosiade, mungkinkah akan konsisten membuat elektabilitas partai Gerindra naik sampai nanti di 2024?

Elektabilitas yang naik sendiri tentu praktis akan menaikan jumlah pemilih Partai Gerindra di pemilu 2024 nanti, apakah memang memainkan dua kaki dalam berpolitik merupakan strategi partai Gerindra?

Satu sisi dapat simpati dari masyarakat pro pemerintah Jokowi gabung dengan kolalisi pemerintah, disisi lain kritik yang terus dilontarkan kader Gerindra seperti Fadli Zon danAndre Rosiade dapat menarik suara kontra pemerintah.

Saya sendiri menyangka bahwa itu adalah strategi Partai Gerindra untuk bermain di dua kaki meraup simpati masyarakat. Sedangkan "Fadli Zon" sendiri ingin bermain aman dalam berpolitik, bawasannya Cap sebagai pengkritik pemerintah tidak begitu saja luntur.

Sebab jika Fadli Zon ikut sikap partai Gerindra secara terang-terangan mendukung pemerintah Jokowi, bukan saja dirinya akan dibuly oleh public tidak konsisten mengkritik.

Tetapi lebih jauh dari itu, akan menurunkan citranya sebagai politikus, karena sikap yang dapat berubah "sediko dawuh" Fadli Zon pada kekuasaan mengabdi untuk kepentingan partai Gerindra.

Sebagai contoh sendiri dalam omnibus law UU Cipta Kerja. Fadli Zon tidak terang-terangan mendukung. Tetapi secara kritik sendiri lebih lembut ke pemerintah Jokowi. Respon sahnya Omnibus Law UU Cipta Kerja (5/10). Fadli Zon hanya mengingatkan bukan partai yang berpengaruh terhadapt UU cipta kerja melainkan presiden.

Tentu sikap ini bertentangan dengan Rahayu Saraswati keponakan Prabowo Subianto yang juga kinder sekaligus waketum Partai Gerindra yang mendukung disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja oleh pemerintah Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun