Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Eksekusi Mati Pembunuh Berantai dan Pengedar Narkoba

16 Oktober 2020   19:54 Diperbarui: 18 Oktober 2020   06:56 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi: boombastis.com

Dinan sendiri merasa dengan berbagai perlakuan sebagai seorang nara pidana yang tidak bebas, ia merasakan bahwa menjadi nara pidana tidaklah enak. Mending hidup bebas meskipun hidup segan mati tak mau dari pada menjadi orang-orang dalam tahanan.

Tetapi bagi nasib manusia, nasi yang sudah mejadi bubur tidak dapat kembali lagi menjadi nasi. Seperti itulah wacana berpikir Dinan yang sungguh menyesali perbuatannya meski di depan ia sungguh jumawa bahawa mati pun tidak takut.

Manusia memang saat sudah merasakan disitulah ia dapat sadar, begitupun Dinan yang kini sadar dengan keadaannya sebagai orang-orang tahanan. Tidak sedikit kemungkinan dapat hukuman mati kasus kurir narkoba yang makan banyak korban generasi muda.

***

Setelah sepuluh jam berselang sampai ke pelabuhan Wijayapura Cilacap, Dinan sadar betul meski diatas bus ia merasa ini bukan di atas jalanan aspal. Ia tahu akan menuju pulau nusakambangan kapal diatas laut.

Perjalanan dari pelabuhan Cilacap ke Pulau Nusakambangan hanya setegah jam karena lokasinya tidak begitu jauh. Setelah sampai ke LP permisan, salah satu nama LP di Nusakambangan. Robongan bus kasus narkoba itu di turunkan.

Masing-masing tahanan langsung dibawa ke sel, nomer dan tempat yang sebelumnya sudah di persiapkan. Tahanan dari Jakatra diacak dengan tahanan-tahanan lain supaya tidak bareng satu sel.

Satu sel di isi oleh dua orang karena kebetulan, tingkat kejahatan dengan resiko dan hukuman tinggi semakin jarang di Indonesia oleh sebab itu LP Nusakambangan tidaklah penuh sesak.

Setelah ditahan dalam sel Dinan berkenalan dengan tahanan satu kamar namanya Agus, dia ditahan di LP Nusakambangan karena kasus pembunuhan berantai masalah geng nya kebetulan basis geng tersebut di Jakarta, Agus adalah pembunuh bayaran.

"Agus bertanya pada Dinan, kamu ditahan kasus apa?"

Dinan menjawab, saya kasus sebagai pengedar narkoba, berapa narkoba yang kau edarkan? Banyak satu hari minimal satu box mobil ukuran pick up.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun