Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Eksekusi Mati Pembunuh Berantai dan Pengedar Narkoba

16 Oktober 2020   19:54 Diperbarui: 18 Oktober 2020   06:56 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
llustrasi: boombastis.com

Tetapi apa yang teringiang-ngiang dari Dinan adalah film Amerika Serikat yang pernah di tontonnya yang membuat membekas rasa parnonya pada kematian adalah suara bedil. Ia terbayang bedil akan menghujam jantungnya.

Dinan sendiri akan merasa lebih baik jika hanya hidup di penjara sampai mati. Namun banyak kasus lain, Bandar narkoba kelas kakap dihukum mati dengan cara di tembak di pulau angker bagi napi dengan standar lembaga pemasyarakatan hight risk LP pulau Nusakambangan.

Dinan sendiri menginginkan untuk tidak dibawa LP pulau Nusakambangan karena keangkerannya bagi napi, apapun kasus yang meninpanya, termasuk bandar narkoba.

Namun apa yang dinamakan hukum, tetap harus diproses di negri yang mengedepankan hukum. Sebab hukuman mati itu mungkin tidak akan diperingan mengingat Bandar narkoba membunuh generasi muda manusia.

Untuk itu Dinan harus mempertanggung jawabkan semuaanya dan hukum tidak akan pandang bulu termasuk hukuman esksekusi mati di pulau Nusakambangan mengancamnya.

***

Setelah dipenjara tiga bulan di Jakarta, setelah proses peradilan selsai, napi narkoba dengan tuntuntan hukuman berat seperti Dinan memang secepatnya akan dipindahkan ke LP yang lebih tinggi, istilahnya Higt Risk di Pulau Nusakambangan.

Dengan percepatan dokumen peradilan akhirnya Dinan dibawa bus rombongan ke Pulau Nusakambangan.

Satu rombongan napi tersebut di tutup matanya, diborgol, dan tidak ada yang tahu akan dibawa kemana. Tetapi dengan Dinan sendiri secara naluri tahu pasti akan di bawa ke Pulau Nusakambangan.

Diberangkatkan jam delapan pagi dari Jakarta, perjalanan mencapi sepuluh jam perjalanan normal menggunakan jalan darat ke pulau Nusakambangan yang berada di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Diiringi dengan mobil patroli, Bus pembawa napi itu benar-benar dijaga ketat oleh pihak kepolisian, bahkan saat makan tutup mata napi tidak dibuka dan disuapi oleh polisi untuk tidak dapat melihat napi itu akan dibawa kemana dalam perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun