Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Catatan Tapol G30S di Bui Nusakambangan

26 September 2020   19:18 Diperbarui: 26 September 2020   20:18 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: 19651966perpustakaanonline.wordpress.com / Mars Noersmono

Kira-kira dua bulan penjara menampung datangnya orang-orang tahanan dari berbagai daerah, yaitu bulan Oktober, Nopember, Desember 1965. Bulan Desember akhir berangsur-angsur di pindahkan ke Nusakambangan. Tiap keberangkatan 100 orang, yang tadinya tahanan diluar sel, kini menetap bisa mengisi ruangan sel.

Ruangan sempit diisi sampai 70 orang, jatah tempat hanya seperbaringan. Kamar dibuka pada saat apel pagi dan sore jam 4 sore, belum dapat jatah mandi sampai 2,5 bulan. Badan rata-rata kotor dan pakaian bau. Meski demikian tidak lama dalam tahanan, tahunya 2,3,4,5,tahun tanpa di adili.

Penghuni Bui Nusakambangan 

Sedikit lega mereka yang menghuni bui di Nusakambangan. Di sana tahanan bulan februari 1966 mulai dipekerjakan, berarti dapat keluar menghirup hawa segar. Rata-rata sudah kurus tinggal tulang dibalut kulit, rambut rontok berarti gundul badan loyo. Meski loya tenaganya terus digunakan untuk mengambil kayu bakar, bahan lokomotif listrik disel.

Kayu-kayu besar dipotong dibelah, bagi yang lemah ya berat. Itu jatah bagi tahanan yang tidak bekerja diluar. Sedikit beruntung bila dikerjakan di rumah pegawai dapat makan nasi dan lauk yang lumrah. Waktu masuk kamar ketika sore dihitung satu per satu. Untungnya ketika dapat tambahan makanan, misalnya singkong rebus, daun singkong matang, cabai.

Yang dari hutan pulang membawa umbut lengkap mateng, kemlandingan, dan daun sintron. Yang pulang dari kebun kelapa membawa kelapa, yang pulang dari pesawahan membawa genjer, keong, totok  atau karang besar.

Mereka yang dapat melupakan keluarga rata-rata sehat. Apalagi setelah bulan maret 1966 tahanan dapat dikirim satu paket berisi macam-macam, nasi aking, gula jawa, garam, tembako komplit, rokok, makanan jadi, missal jenang, wajik, ketan. Kiriman datang setiap satu minggu sekali, paket dikawal kodim 0703 Cilacap.

Bulan April mulai dilakukan pemriksaan. Pemeriksaan tersebut dilakukan di LP Cilacap. Pemeriksanya adalah tim gabungan kejaksaan dan polisi. Waktu pemeriksaan untung-untungan, ada yang lolos, tidak disentuh, namun yang sial sampai badan remuk. Benar atau tidak menjawab pasti blek. Pukulan mendarat di punggung, yang dihindari pukulan ke kepala atau mata.

Demikian sekilas apa yang dialami oleh para tahanan, jangan kami anggap melecehkan. Mari kita ikuti alur yang terjadi sebenar-benarnya. Kiranya dapat dipetik hikmahnya buat kemanusiaan yang bermartabat.

Nasib Anak-anak Rakyat

Lalu bagimana nasib yang harus diterima anak-anak rakyat yang ikut berjuang bela Negara misalanya yang terjadi di kemiliteran atau tentara. Kiranya setelah petinggi militer yang dianggap terlibat dipecat dan diamankan. Dikalangan tam-tamma, bintara, pada awal 1967/1968 diadakan angket dikesatuan rayon masing-masing. Angket hanya syarat memilih atau keberpihakan.

  • Berdiri, berjuang, mempertahankan NKRI, pancasila dan undang-undang dasar 45, berdiri dibelakang soekarno.
  • Mengutuk gerakan G30S 1965.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun