Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tirta, Farhat Abas, dan Jalan Popularitas Nyapres

21 September 2020   08:57 Diperbarui: 22 September 2020   22:31 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Style.tribunnews.com

Meski dalam kesempatan berbicara di media konvensiaonal Dr. Tirta hanya bersatire. Tetapi satire tersebut tidak akan main-main jadi bulan-bulanan public. Karena Dr. Tirta sudah menjadi tokoh publik.

Apapun tujuan Dr. Tirta nyapres 2024 jika ia punya kendaraan politik dan orang-orang yang terlibih dahulu bercitra sedang membangun kekuatan politik itu rela panggungnya direbut Dr. Tirta sebagai capres 2024, silahkan ini adalah demokrasi yang membebaskan siapapun berpolitik termasuk menyalonkan diri sebagai presiden.

Dibeberapa media konvensional menyebut Dr. Tirta nyapres 2024 karena kecewa dengan tetap di langsungkannya kampanye politik pilkada 2020 oleh KPU menggunakan panggung musik.

Sebab dalam kampanye pilkada 2020 tersebut Dr. Tirta menyebut akan menjadi cluster baru virus corona. Karena tidak mungkin kampanye dengan musik tidak akan membuat ramai simpatisan politik.

Oleh sebab itu dirinya menggunakan istilah nyapres 2024 merespon pilkada 2020 yang romannya akan tetap dilakukan kampanye politik belum menyusulnya undang-undang pilkada ditengah pandemic corona.

Mungkinkah nyapres Dr. Tirta untuk meredam stres tangani corona sebagai dokter atau jiwa orang-orang yang terpanggil untuk kesehatan masyarakat? Seperti Giring Nidji nyapres 2024, stres karena tidak lolos menjadi anggota legeslatif di pileg 2019?

Tentang dalih apapun, nyapres bagi tokoh publik yang tidak kaliber di kancah perpolitikan mungkin akan jadi bulan-bulanan public itu nyata. Sebab yang berkiprah di politik seperti Giring Nidji nyapres saja jadi bulan-bulanan netizen.

Karena saat ini menjadi pejabat dan tokoh publik harus mampu dengan cibiran publik. Tentu kemudahan media menjadi sebab cibiran itu akan dilayangkan siapapun yang dianggap nyeleneh termasuk murah ungkapan nyapres 2024.

Saya sendiri berprasangaka tukang becak kalau nyapres 2024 juga boleh, apa lagi dokter, tetapi pembicaraan publik tetap lebih hangat jika ia politikus, karena politik sudah menjadi dunianya dan mungkin jika nyapres ada kendaraannya.

Membayangkan bagaimana Areif Poyuono yang melemparkan isu nyapres 2024, mungkin itu tidak akan menjadi pertanyaan public. Sebab dia adalah politikus wajar jika mencalonkan sebagai presiden, sama dengan Giring Nidji.

Tetapi diluar itu dengan ucapan Dr. Tirta bahwa: dari deklarasi pribadinya sendiri. Dia ingin nyapres supaya tidak stres tangani corona sebagai deokter atau orang-orang yang peduli kesahatan, mungkinkah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun