Untuk itu terkait diri Ahok yang diberi jabatan oleh mentri BUMN Erick Thohir, bukankah karena faktor kekuasaan dimana Presiden Jokowi adalah mantan koleganya dulu? Sebagai upaya pengungkapan fakta bawasannya BUMN yakni Pertamina melakukan praktik lobi kepada mentri. saya mengapresiasi Ahok dengan keberaniaanya mengungkapkan itu.
Namun apakah keberaniaan itu tidak mengarah dan mencoreng diri Ahok sendiri sebagai komisaris Pertamina yang sedikit banyaknya adalah faktor dekatnya dengan kekuasaan Jokowi?
Saya kira "lobi" dalam manajemen itu adalah budaya menghamba pada kekuasaan yang sudah dianggap biasa untuk merebut posisi jabatan memang bukanlah hal baru. Tentu dengan budaya perusahaan seperti itu adanya melakukan lobi bahasa umumnya cari muka itu terjadi dimana-mana tidak hanya di Pertamina hanya saja caranya berbeda-beda.