Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

PDIP dan PKS: Mesra di Pilwalkot Mataram, Tegang "Sekamar Saja" di Depok

12 September 2020   12:43 Diperbarui: 14 September 2020   06:19 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dok istimewa

Mungkin seperti itu langkah politkus PKS dan PDIP untuk menarik pendukung fanatic dalam suara politik. Tetapi jika di kepentingan kemenangan calon politik mereka PDIP dan PKS mesra dan tidak saling sangsi.

Ataukah drama politik seperti kisah sinetron yang kalah selalu menang di akhir episode? Saya kira tidaklah dapat di sepadankan, nyatanya di dunia politik yang kalah ya kalah sampai kapanpun tidak akan menang walau sampai akhir zaman.

Mungkin umumnya menyatukan kekuatann PDIP dan PKS karena tidak mau kalah mereka bergandengan tangan membentuk kekuatan melawan kompetitor politik paslon walikota pilkada 2020 di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Maka dari itu dunia politik tentu berbeda dengan dunia sinetron. Tidak ada episode, semua berharap membidik untuk menang meskipun harus berkolaborasi dengan lawan pili tik seperti narasi PDIP dan PKS.

Politik adalah konflik kepentingan itu yang tidak dapat lepaskan. Berharap menang harus rela juga menggandeng meski partai itu di kesankan sebagai merupakan lawan.

Tidak ada lawan dan kawan politik adalah berbicara masalah kemenangan. Sejatinya mungkin PDIP dan PKS adalah kawan yang oleh warganet sendiri dianggap lawan.

Kemesraan PDIP dan PKS di pilwalkot Mataram 2020 menjadi tonggak menyadakan kembali, bahwa dalam politik: kita sendirilah "warganet" yang sebenarnya mendramakan mereka "partai politik".

Dikesempatan lain partai politik memang bisa menjadi lawan, Tetapi jika membidik kemenangan partai pun akan terus mencari kawan seperi PDIP dan PKS yang saat ini koalisi di Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Namun narasi paslon yang di usung PDIP dan PKS pilwalkot di Depok, Jawa Barat mencoreng kembali mesranya PDIP dan PKS di Pilwalkot Kota Mataram. Calon Wawalkot Depok PDIP Marah Merasa Dilecehkan Calon Wawalkot PKS.

Kejadiannya -Calon Wakil Wali Kota Depok Afifah Alia pasangang yang di usung PDIP mengungkapkan dugaan pelecehan seksual secara verbal yang dialaminya dari lawannya di Pilwalkot Depok, Imam Budi Hartono pasangan yang di usung PKS. Afifah mengaku diajak sekamar oleh Imam saat melakukan pemeriksaan kesehatan di RS Hasan Sadikin, Bandung.

Afifah menceritakan kejadian di RS Hasan Sadikin, Bandung, pada 8 September 2020, yaitu hari pertama pemeriksaan kesehatan dan pembagian kamar untuk peserta. Afifah menyebut saat itulah Imam Budi menyampaikan kalimat 'sekamar sama saya saja'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun