Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Jokowi dan Citra Nahas Ibu Kota Baru: Seperti Hambalang?

12 September 2020   07:01 Diperbarui: 12 September 2020   17:57 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesian President Joko Widodo inspects an area planned to be the location of Indonesia's new capital in East Kalimantan province on Dec 17, 2019.PHOTO: REUTERS

Setiap seorang pejabat publik yang memegang kendali jabatan, apa yang dibanggakan adalah karya dalam masa kepemimpinannya.

Pejabat publik itu sendiri yang menggagas sebuah ide pembangunan infrastruktur negara atau orang lain dalam pemerintahan, jelas itu bukanlah soal.

Karena program pembangunan tersebut dilaksanakan oleh kepemimpinan siapa, itulah yang akan terekam baik oleh ingatan publik. Bahwasanya karya tersebut selalu melekat padanya sebagai karya dari bentuk kerja saat memegang kendali jabatan publik.

Seperti tugu peti mati corona di DKI Jakarta dan jaring-jaring penutup Kali berwarna Hitam di Jakarta, tentu sangat melekat sekali itu adalah karya Gubernur DKI Jakarta Anis Baswedan. Entah efektif sebagai karya monumental atau tidak karya tersebut publiklah yang menilai kebermanfaatnya dari setiap pembangunan.

Terlepas dari suatu pembangunan itu adalah proyek strategis pemerintahan nasional atau pemerintahan daerah yang digagas sejak lama seperti Jalan Tol dan lain sebagainya dalam balutan obyek vital nasional.

Ketika memang dalam jalannya pemerintahan tersebut tidak konsisten menuju ke arah perwujudan pembangunan yakni merampungkan "bangunan" gagasan tersebut, saya kira tidak ada bedanya karena hanya sekadar wacana dan tidak akan menjadi apa-apa.

"Gagasan yang tidak kunjung dikerjakan adalah omong kosong yang berlaku saat itu juga meskipun dalam wacananya menjadi proyek strategis nasional atau daerah sebagai embel-embelnya".

Maka tidak dipungkiri rampungnya Tol Trans Jawa yang di bangun di era presiden Joko Widodo menjadi tonggak citra prestasi Jokowi, nantinya jika dirinya ada dalam masa purna jabatan sebagai presiden Republik Indonesia.

Oleh karena itu pembangunan insfrastrukur negara sedikit banyaknya adalah buah dari kepemimpinan yang konsisten itu yang saya benarkan.

Saya memang bukan sedang membela Joko Widodo dengan prestasi Jalan Tol-nya dan pembangunan lain seperti Jalan lintas Kalimantan dan Papua, serta waduk-waduk irigasi di berbagai daerah untuk pertanian dan pengendalian banjir.

Tetapi sebagai langkah apresiasi terhadap konsistensi pembangunan itu sendiri yang mungkin harus di contoh siapa pun Presiden Indonesia di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun