Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Berkaca PAN, Megawati Pensiun: 2024 Ketua Umum Bukan Puan Maharani PDIP Pasti Bubar?

6 September 2020   08:01 Diperbarui: 6 September 2020   07:50 6099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aceh.tribunnews.com

Tak ubahnya partai politik kini di Indonesia adalah perusahaan atau harta kekayaan yang ketika diwariskan bukan kepada ahli warisnya, akan mengundang berbagai konflik seperti cerita sinetron recehan.

Bukan apa, memiliki partai saat ini merupakan profit tersendiri yang tidak mudah begitu saja dilepaskan bahkan untuk satu generasinya. Oleh karena itu kepemilikan partai adalah kepemilikan harta kekayaan yang wajib di wariskan. Kalau dapat hingga 7 turunan lebih itulah yang diharapkan.

"Sudah pasti jika memang kita adalah pemegang saham besar partai politik atau pendiri partai. Kita tidak akan kesusahan saat ingin mencari dan membidik jabatan lembaga publik seperti MPR dan DPR bahkan Mentri, sekaligus Presiden".

Sebagai contoh Puan Maharani karena dirinya anak Megawati yang mendirikan sekaligus ketua umum partai PDIP. Ditambah saat ini menjadi partai yang berkuasa dua periode terkahir sejak 2014.

Bukankah dengan mudah Puan Maharani tanpa pertentangan menjadi Mentri dan saat ini menjadi ketua DPR berkat faktor dari keluarga hak waris kuat PDIP?

Tetapi saya yakin tidak hanya PDIP.  Partai demokrat yang saat ini secara kepengurusan sudah dilimpahkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono ke Agus Harimukti Yudhoyono sebagai ketua umum. Juga pasti akan menarasikan hal yang sama, ketika ada di posisi Megawati maupun Puan Maharani.

Saat partai Demokrat berkuasa, pasti salah satu pewarisnya menempatkan diri di tempat yang seharusnya mereka berada dalam kekuasaan yakni posisi elite-elite struktural Negara yang posisinya dapat di dorong oleh kekuatan partai politik.

Maka dari itu dapat disebutkan bahwa proyek kekuasaan partai politik di Indonesia adalah proses dari mewariskan. Dimana ahli waris yang sah tidak mungkin akan menjadi tandingan memperkarkarakan partai suatu hari nanti, "jika suatu saat akan dilimpahkan kekuasaan partai politik tersebut".

Moment tepat sudah dilalui Partai Demokrat dimana kepemimpinan partai sebelum 2020 sudah di kuasai anaknya SBY yakni AHY. Oleh sebab itu 2024 adalah waktu yang tepat PDIP mewarsikan kepada ahli warisnya yakni Puan Maharani.

Sebab jika ahli waris PDIP dilimpahkan kepada orang lain. Bukan ahli waris yang sah sebagai dinasti "keluarga" atau trah, suatu saat akan mengalami konflik itu pasti. Nantinya termacam bubur seperti PAN (Partai amanat Nasional) yang saat ini pendirinya Amien Rais sedang menggodok partai buru sempalan PAN yakni PAN reformasi.

Untuk itu trah Soekarno masih dominan calon tunggal pewaris tahta kepemimpinan partai PDIP adalah kepastian melanggengkan partai politik itu sendiri yakni PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun