Belum dengan polah-polahnya yang kadang nyleneh seperti penggembosan-penggembosan kekuatan politik yang justru orang lingkarangnya sendiri. Seakan seperti provokator di tubuh PAN. Seharusnya karena faktor purna dan kesepuhan Amien Rais PAN haruslah dijaga keberadaannya.
Amien Rais justru sebaliknya. Partai yang dibuatnya sendiri, yang saat ini sedang dijalankan kepartaiaannya oleh anak dan besannya, ada tendensiu terus digrogoti oleh tingkah lakunya sendiri.
Mencoba dengan mengumpulkan kekuatan orang yang loyal padanya di PAN ingin mengobok-obok kekuatan dengan amunisi yang terisa di partai itu. upya dari memecah kekuatan PAN, dengan loyalis Amien Rais membuat PAN reformasi. Tidak tahu tujuannya untuk apa dan siapa.
Seperti dirinya dijuluki Bapak Reformasi, membuat Parti baru tersebut juga bernama PAN reformasi seperti para loyalis Amin Rais menggambarkannya Amien seorang reformis indonesia. Alasanya adalah mereka "loyalis Amien" menganggap karena Amien Rais adalah salah satu tokoh reformis yang ada di indonesia.
Tetapi dengan orang-orang yang ada dilingkarannya di Partai politik yang dibuatnya sendiri yakni PAN. Semakin tua Amien Rais justru semakin tidak diterima keberadaanya. Sifat provokasinya membuat dirinya ditendang besannya di PAN Zulkifly Hasan. Karena Amien Rais cenderung menjadi pengacau Partai dengan gerakan politisnya.
Anaknya sendiri Mumtaz Rais menyebut bapaknya Amien Rais sedang Halu atau "Halusinasi", ingin membuat partai baru bernama PAN Reformasi bersama loyalisnya. Disamping itu mumutz Rais juga menyebut semua orang yang ada di PAN reformasi seorang pengangguran.
Maka dengan Amin Rais semakin tua tidak diterima keberadaaanya oleh orang-orang lingkarannya sendiri. Didalam masyarakat Amien Rais juga hilang wibawanya. Karena dirinya selalu melekat dengan provokasi, dimana sudah tidak pas dengan geloranya yang seharusnya dalam dunia politik.
Karena Amin Rais sudah harus moksa politik. Memberi wejangan-wejangan kebijaksanaan dalam dunia politik yang telah dilakoninya sebagai jalan hidup kepada gemerasi muda. Supaya politik sendiri punya adab dan santun. Tidak malah diajari sikap-sikap provokatif yang selama ini dilakoninya sebagai politikus veteran.