Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amien Rais: Semakin Tua Tidak Diterima dan Hancur Wibawanya

3 September 2020   08:38 Diperbarui: 3 September 2020   18:36 4749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: suaraislam.co

Entah apa yang Amien Rais perbuat dalam memandang reformasi, sedikit banyaknya ia sendiri mempunyai peran. Begitu juga dengan kontestasi politik pasca reformasi.

Saat itu dimana panggung politik begitu semarak dari partai yang sebelumnya tiga pada masa orde baru akhirnya lebih dari 30-an partai ikut dalam kontestasi politik.

Belum dengan narasi sikut-sikutan politik pasca reformasi. Dimana Amien Rais jelas punya pengalaman hitam dan putih dalam kancah politik Indonesia di masa lalu.

Gus dur sendiri pernah berkata dalam acara Kick Andy, Merto TV 2012 silam, bawasanya orang yang bertanggung jawab dalam pencopotannya sebagai presiden ada dua orang yakni Amien Rais dan Megawati.

Tetapi yang saya bilang sebagai hitam putih tersebut. Karena didalam diri manusia ada benar dan salah, baik dan buruk. Jasa-jasa Amien Rais sebagai reformis orde baru juga di catat sejarah dan banyak orang menjuluki sebagai bapak reformasi.

"Tetapi manusia membuat baik atau buruk hidupnya semua ada pada tingkah lakunya sendiri".

Karena ketika manusia banyak bertingkah yang sudah tidak sebanding dengan geloranya. Dalam pandangan orang banyak manusia pasti akan menjadi sesuatu yang ganjil seperti Amien Rais saat ini. Tidak sadar bahwa harusnya dirinya sudah harus moksa politik dan memberikan peran kepada orang lain termasuk anaknya sendiri yang kini aktif di partai PAN Mumutz Rais.

Bukan menyalahkan Amien Rais hanya saja yang disebut dengan ketidak sesuaian dengan gelora disanalah yang akan terus membuat suatu pertanyaan publik. Tidak cukupkah manusia menikmati syafat kekuasaanya dalam dunianya sendiri?

Seperti Amien Rais di usia tua yang masih masif dalam gerakan politik? Pertanyaannya adalah untuk apa? Mungkinkah masih ada kepentingan mencar kekuasaan yang ada dalam dirinya? Perkara mencari uang semua orang memang butuh uang untuk hidup.

Seperti kabar yang terus berhembus lebar di kalangan masyarakat dalam menanggapai dunia politik saat ini. Tidak ada habisnya pembicaraan tentang Amien Rais di media-media politik.

Dimana dibalik kritik-kritik yang dilayangkan Amien Rais kepada pemerintah seakan hanya suara sumbang yang hanya menjadi angin lalu. Tidak jelas dalam tujuan dan substansi mecerahkan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun