Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Narasi 2G: Upaya Naik Kelas Sebagai Politikus Elite di Pemilu 2024?

25 Agustus 2020   11:17 Diperbarui: 26 Agustus 2020   01:00 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: detik.com

"Kontestasi politik setiap saatnya adalah citra. Maka dari itu jika ada politikus atau tokoh-tokoh negri sekalipun vocal dalam politik. Sudah pasti mengincar kursi-kursi politik dimasa pemilu berikutnya".

Dinamika hidup bermasyarakat terkandung unsur politis di dalamnya memang adalah bumbu-bumbu itu. Dalam setiap kegunaannya, bumbu selalu menjadi penyedap rasa pada setiap masakan begitupun dengan dunia politik sebagai bumbunya kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

Tidak lepasnya politik sebagai bumubu dari kegunaan dalam setiap unsur kehidupan masyarakat membuat orang berbondong-bondong mengincar kursi jabatan politik.

Sebagai tujuan itu sendiri, harapan akan popularitas, fasilitas pejabat, serta kekuasaan yang mendapat strata tinggi di kehidupan bermasyarakat adalah poin utama ketertarikan itu jalan politik sebagai pejabat publik.

Jika memang dalam kehidupan politik suatu Negara politikusnya ingin mengabdi, melayani, dan menjadi pejabat tidak untuk keuntungan pribadi. Tidak mungkin ada orang yang tertarik untuk masuk dalam dunia politik menjadi pejabat publik.

Sebab berpolitik sendiri tidak murah dalam segi biaya. Ada harga dalam rupiah yang harus dibayarkan untuk dapat terpilih menduduki kursi jabatan publik termasuk membangun citra itu sendiri.

"Dalam berpolitik kata mengabdi adalah palsu. Karena nyatanya sebagai politikus yang pertama diincar mereka adalah kesempatan kerja, berhasil mendapatkan uang, dan menariknya menikmati fasilitas kekuasaan itu sendiri".

Maka dari itu saat ini diera demokrasi, asalkan mau ikut kontestasi politik, ada figure ketokohan, serta kendaraan seperti partai politik saya kira sah-sah saja.

Tetapi yang perlu diingat dalam membangun citra politik. Kekuatan uang mengeliminasi politikus itu sendiri yang akan mengejar setiap kursi kekuasaan jabatan publik.

Seperti yang dapat kita lihat saat ini ada sebuah kekalapan dalam menyongsong kontestasi politik. Dimana dari berbagai latar belakang sudah mempersiapkan kekuatan untuk citra politik menyongsong RI 1 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun