Seharusnya masyarakat sadar diri. Ini investasi dengan segudang modal yang jumlahnya tidak sedikit dan mereka "investor" mempertaruhkan segalanya supaya investasi tersebut mendapat untung.
Dengan sekelas kontraktor saja asal Indonesia yang mendapat bagian pekerjaan di Arab Saudi sana. Kenyataanya mereka tetap memboyong tenaga kerja dari Indonesia. Untung saja masyarakat Negara Arab Saudi kaya. Coba seperti Negara Indonesia, bukan investor pembawa modal, tidak mungkin tenaga kerja kita dapat bekerja disana jika kondisi masyarakat Arab Saudi sama seperti kita.
Â