Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

HUT RI di Desa Karangrena yang Hilang namun Tetap Ada

16 Agustus 2020   09:32 Diperbarui: 17 Agustus 2020   07:59 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi desa (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Setiap tradisi dalam gelarannya memang selalu bertransformasi. Ada sesuatu yang sudah tidak ada, tetap ada, dan sesuatu yang ditambahi, serta langgeng menjadi suatu tradisi dari pagelaran tersebut .

Tidak terkecuali dalam tradisi peringatan hari kemerdekaan Indonesia sejak tahun kelahirannya tahun 1945 yang menjadi tradisi wajib.

Tidak peduli di desa atau kota sekali pun. Tradisi peringatan hari kemerdekan "wajib" diperingati oleh masyarakat Indonesia tidak terkecuali.

Bukan apa, hari kemerdekaan adalah hari bersejarah perjuangan bangsa Indonesia melepaskan diri dari segala bentuk penjajahan untuk menentukan nasib sendiri sebagai sebuah bangsa yang merdeka.

Maka tidak heran dengan berbagai bentuk maupun ekspresi masyarakat memperingati kemerdekaan itu. 

Banyak terselip kisah-kisah transformasi ekspresi perayaan, bagaimana luapan emosi masyarakat sebagai bentuk memeriahkan, selalu menarik untuk terus diperbaharui setiap masanya.

Namun di masa pandemi Covid-19 ini. Tidak seperti hari-hari ulang tahun kemerdekaan yang sebelumnya, di mana banyak acara di desa saya, Desa Karangrena, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap mengalami penahanan.

"Tidak diadakan untuk "digelar" acara yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya apapun alasanya mengingat percepatan penanganan Covid-19".

Pemerintah desa melalui Gugus Tugas Penanganan Covid-19, menginstruksikan tidak ada acara yang dapat memicu keramaian dan kerumunan meskipun acara pagelaran memperingati hari ulang tahun kemerdekaan sudah menjadi tradisi setiap tahun guna mempercepat penanganan Covid-19.

Padahal tanpa keramaian Agustusan atau peringatan kemerdekaan Indonesia tidaklah akan "semarak": itu sudah pasti.

Oleh karenanya beberapa acara yang sudah menjadi tradisi di desa saya setiap tahun seperti yang sudah pasti berkerumun seperti lomba-lomba tingkat RT "Rukun Tetangga", Upacara Bendera bersama pelajar se-Desa Karangrena di lapangan desa, karnaval, acara karang taruna, serta gelaran seni-budaya dari pelajar desa karangrena, yang setiap tahun di gelar di Balai Desa tidak diadakan tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun