Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ketum Partai Tidak Terganti, Cermin Mandegnya Karier Politikus Mempuni?

11 Agustus 2020   13:08 Diperbarui: 15 Agustus 2020   10:57 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam semesta wacana politik suatu ketatanegaraan, regenerasi mencetak politikus yang handal dan berkompeten di bidangnya sangat diperlukan. 

Ditambah saat ini dimana politik dinasti seperti zaman kerajaan-keraajaan dulu sudah tidak diperlukan lagi.

Semua tahu bawasanya dalam pemerintahan yang demokratis, faktor turut serta walaupun bukan trah atau krabat-kerabat dalam suatu jabatan politik termasuk partai politik bukanlah suatu yang menetukan "harus" seperti zaman kerajaan dulu. 

Melainkan dapat dijalankan oleh siapapun mengingat yang dipahami dari esensi berpolitik adalah manfaatnya yang besar untuk masyarakat berkat adanya aktivitas politik.

Tetapi lagi-lagi dengan berbagai kronik, fenomena, serta kenyataan yang terjadi didalam panggung politik Indonesia. 

Saya kira seperti tidak akan menunjukan kemajuan yang berarti bagi dunia politik di masa yang akan datang, selalu tersendat argoansi kehendak akan kuasa.

Tentu semesta wacana berpolitik di Indonesia masih sangat kental dengan tradisi trah figure pendiri. 

Serta yang terbaru dalam demokrasi kaptalistik--- modal awal terbentuknya suatu partai juga merupakan suatu yang kusial bagi oragnisasi partai termasuk didalamnya seluruh partai yang ada di Indonesia.

Mengamati semua fenomena politik di Indonesia serta kapasitas politikus dalam suatu partai terhadap orang-orang yang berpengaruh dalam berpolitik. 

Tidak jauh adalah komoditas figure, serta para pelaku pendiri partai yang berperan penting sebagai modal awal berdirinya suatu partai politik modern Negara berkembang seperti Indonesia.

Tidak ubahnya pasca reformasi 1998 dengan membludagnya partai-partai baru yang ikut dalam kontestasi politik nasional. Mereka terlahir berkat figure-figure nasional yang kuat secara ketokohan, juga "kuat" secara modal finansial menggerakn partai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun