Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bani: Menulis Buku untuk Jodoh

8 Agustus 2020   20:11 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:02 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Kepercayaan diri, memanglah hanya sebagai kepercayaan. Ia sapat tinggi, dapat pula menjadi rendah. 

Tetapi manusia harus melepas topeng-topeng itu dalam menjadi dirinya, dimana ia harus juga menjadi dirinya sendiri, yang mungkin berbeda dan tidak sepakat dengan manusia lain. Bukankah dalam kehidupan sendiri harus berbaur dengan manusia yang lain?

Inilah sebenarnnya yang Bani ingin tunjukan ketidak sempurnaan menjadi manusia dalam "topeng" untuk kehidupan sosial itu. 

Terkadang menjadi dirinya sendiri saja dianggap tidak sempurna, apa lagi dengan sejuta bentuk topeng-topeng yang mencoba diterima orang lain. Tetapi ia "bani" juga harus menjadi dirinya tanpa menggunakan topeng tersebut.

Membohongi diri memang tidak mungkin, apalagi dengan terlalu ambisius untuk menunjukan sikap diri yang berlebihan, sebenarnya siapa engkau?

Dan apakah engkau memang benar orang yang paling sempurna dibalik masih banyak yang lain sebagai "pribadi" yang sama-sama indah?

Itulah pertanyaan sebagai sikap kewaspadaan seorang Bani, karena ketika semua tidak seperti apa yang manusia kehendaki, sakit hati, kecewa, akan melebur menjadi sifat dan pribadi manusia. 

Maka menjaga diri agar tidak sakit hati bahkan kecewa juga sangat perlu bagi manusia termasuk Bani didalammnya memandanng cintanya sendiri.

"Dibalik manusia harus menjaga kesehatan badannya, ia juga harus menjaga kondisi jiwanya yang mungkin akan sama-sama merasakan sakit ketika antara tubuh dan jiwa memang abnormal. 

Tetapi rasa mengasihi, dan menjadi tanpa pamrih, adalah sesuatu yang membebaskan itu dalam menjadi manusia.

Memang selayaknya cinta: "kalau dapat memberi; berikanlah, termasuk hati kepada yang engkau cintai itu sebagai bagian dari apa yang dapat manusia itu berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun