Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetap Terdampak Bahaya Rokok?

28 Juli 2020   17:53 Diperbarui: 5 Agustus 2020   00:25 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebuah lingkaran pergaulan dalam pertemanan mau tidak mau sesuatu yang banyak dilakukan jika kita tidak ikut serta melakukannya merupakan sebuah keterasingan".

Benar ini betul, dimana mayoritas pertemanan yang saya jalani sebagai laki-laki yakni dengan sesame lelaki yang mayoritas perokok hebat, setiap harinya rata-rata menghabiskan satu bungkus rokok.

Saya tentu bukan sinis kepada kaum perokok meskipun itu adalah teman saya. Tetapi terkadang "diskriminasi" terhadap orang-orang yang tidak merokok kerap terjadi namun tidak disadari. Dalam kenyataannya tetap dipaksa menghirup asap rokok kerap terjadi tanpa tahu bagimana rasanya tidak merokok menghirup asap rokok.

Namun bagimana lagi. Apakah yang tidak merokok juga harus lari dari pergaulan supaya terhidar dari asap rokok? dimana ia harus mengurung diri tanpa bersosial untuk tidak menghirup asap rokok jika dihadapkan dengan teman yang merokok?

Inilah masalahnya. Dibanyak tempat, "laki-laki" adalah mayoritas kaum perokok. Begitupun saya beberapa tahun yang lalu sama sangat aktif merokok.

Saya memang masih merokok lima tahun lalu, tetapi dengan terus melambungnya harga rokok, saya urungkan untuk merokok dan memilih untuk berhenti merokok.

Alasan kesehatan adalah alasan yang terakhir saya berhenti merokok. Sebab kesan rokok yang memang samar berdampak pada kesehatan selagi masih muda dan daya gerak manusia masih cukup. Tidak akan terlihat masalah kesehatan jangka pendek jika memang merokok.

Berbeda ketika sudah tua, organ-organ tubuh pun ikut lemah pasti asap rokok yang dihisap akan berdampak sekali pada tubuh jangka panjang manusia ketika sudah tua.

Saya memilih berhenti merokok karena saya termasuk dalam kategori masyarakat yang rentan terhadap ekonomi. Dan itu tidak dapat saya sangkal karena kenyataannya daya beli saya masih kurang baik dan sehat.

Rokok yang membutuhkan daya beli tinggi setengah dari gaji harian saya yang sehari hanya tujuh puluh ribu jika masih dikonsumsi, jelas akan memperberat aktivitas perekonomian saya sendiri untuk hal lain yang lebih penting selain rokok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun