Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sulit: Mengerakan Manusia Tanpa Uang

21 Juli 2020   12:06 Diperbarui: 9 Agustus 2020   00:41 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: 4.bp.blogspot.com

Namun apakah ketika hanya ada perjuangan tidak kunjung mendapat umpan balik dari usaha-usahanya tersebut tetap apa yang dinamakan gerakan itu akan berjalan meskipun syarat dengan perjuangan?

Saya rasa itu tidak akan terjadi tanpa diikat dengan harapan dijamin dengan keterikatan terlebih dahulu misalnya dengan uang mengganti waktu. 

Sebab tidak bisa dipungkiri saat ini persepi banyak orang: waktu adalah uang. Sebab jika uang itu tidak digunakan untuk mencari sesuatu untuk mencari makan, apakah tidak hanya kesia-siaan belaka dirinya "manusia" juga butuh makan?

Inilah pilihan yang sulit, meskipun berlabel gotong royong sekalipun itu tidak akan mungkin langgeng jika waktu mencari makan manusia tidak diganti atas nama kegiatan apapun. 

Dari dulu tidak ada manusia yang benar-benar mau berkorban dikala ia sendiri benar-benar memang orang tidak punya untuk memenuhi kebutuhan makannya sendiri.

Jadi setiap orang tidak harus disama-samakan karena kepentingan akan waktu dan makan, siapakah yang harus mencukupi kalau tidak dirinya sendiri? 

Sebagai suatu rentang waktu untuk belajar bersama-sama, menggerakan manusia sesekali, dua kali, atas nama bakti sosial mungkin akan banyak manusia menyanggupi. Ketiga kali tanpa umpan balik apapun yang diterima manusia akan mengeluh, empat kali tetap diajak untuk bergerak pasti sudah tidak mau.

Apakah mereka manusia salah? Jika guyub dan kegotongroyongan menjadi alibi dasarnya menyalakan orang yang tidak mau terlibat bergerak?

Kini dan mungkin zaman dulu kala, mengerakan manusia memang tidak gampang, selalu ada transaksi dari umpan balik yang dilakukan.

Apa lagi saat ini apa-apa yang harus dibeli dengan uang, sudah pasti menggerakan manusia bukan perkara yang gampang. Tidak akan mungkin bisa mengerakan orang terkeculi kebutuhan dasarnya seperti makan sudah terpenuhi. 

Kesimpulannya menggerakan manusia tanpa uang tidak akan mungkin bisa walaupun itu di desa dengan adat dan tradisi gotong-royongnya yang katanya kuat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun