Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kata Sebagai Sebuah Karya

8 Juli 2020   10:47 Diperbarui: 9 Agustus 2020   01:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pixabay.com

Yang tidak tergambar, hanya ada dalam ruang ungkapan metafora karya-karya surialis itu yang saya ingin ciptakan sebagai karya saya sendiri. 

Siapakah yang akan dapat membaca berbagai tulisan dari rasa ini, dimana yang saya harapkan sendiri sebagai karya, yang akan masyur nanti didunia pasca modern?

Saat orang-orang lelah menjadi bentukan lingkungan juga orang lain yang ada disekitarnya; "lelah memandang hidup yang ada". Lebih dalam, saya bukan hanya sebagai manusia yang berpikir, tetapi "jadilah binatang yang perasa" sebagai diri manusia.

Kata-kata ini tentu yang disemboyankan oleh para seniman nyentrik itu; bawasannya mereka bekerja dengan naluri, tanpa berpikir struktural, dan juga tanpa waktu yang membebani mereka untuk hanya sekedar hidup dalam kefanaan waktu imajinasinya sendiri.

Namun apakah kalian sebagai manusia yang berseni  sudah tahu sedikit saja tentang rasa itu? Yang jelas sesuatu itu semua kata-kata ada didalam dirimu. 

Manusia seperti melantur, ia bukan saja akan terjebak pada rasanya sendiri, tetapi berbagai kecemasan itu, dapatkah  diangkat ia sebagai anakmu yang lucu, bandel, dan sering membuat sakit hati pada rasamu sendiri? Diri manusia dalam kemalangan.

Anak manusia itu adalah buah dari sebuah karya, ungkapan ketidakpuasan, sakit hati, bahkan harapan yang terkadang hilang bagai ditelan ruang kegelapan hidup manusia sendiri.

Karena saya bukan, saya bukan pemikir--- manusia pemikir saja yang bisa bekerja secara rapi diruang tradisional dan mengingat apa yang mereka akan diingat sebagai tujuan hidup  saya.

Saya hanya binatang yang merasa, yang sedikit-sedikit mengobati hidup dengan karya. Dan pada rasa-rasa itu, seperti saya ingin memanggil nama kalian: "semua buah-buah lahir kalian yang akan menjadi karya selanjutanya". 

Bahkan disetiap detak jantung yang saya rasa bersama udara kotor dari jalanan itu menyapanya, untuk kalian lukis mereka menjadi bersih kembali.

Andai sedikit saja kalian tahu. Bagaiamana dengan rasa dan "rasanya" itu yang hadir tanpa permisi mengetuk ruang hati manusia? Kalian tidak membingungkan, hanya saja menggelisahkan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun