Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Konser di Cilacap, Kenangan Terakhir Saya dengan Didi Kempot

5 Mei 2020   10:25 Diperbarui: 6 Mei 2020   20:26 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Didi Kempot musisi campursari: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Lagu pertama Didi Kempot yang selalu saya ingat sampai sekarang adalah lagu "Kuncung". Kurang lebih liriknya begini: Cilikanku rambutku dicukur kuncung.....dan seterusnya.

Dulu di masa saya kecil Didi Kempot belum setenar sekarang. Namanya hanya familiar dikalangan orang-orang tua Jawa penikmat music campursari.

Saya yang masih dalam kategori anak kecil waktu itu hanya dengar-dengar saja tanpa menghayati betul lagu Didi Kempot tersebut, meskipun saya saat itu tahu pesan dari lirik lagunya.

Mungkin karena saya belum merasakan cinta dan perasaan ambyar seperti yang sering dinyanyikan Didi Kempot.

Namun setelah saya dewasa, justru saya heran dan mendengar lagu didi kempot kembali setelah viral dimedia sosial sebagai "The God Fahter of Broken Heart" dan fansnya sendiri menamakan dirinya sebagai sobat ambyar.

Setelah saya dewasa dan merasakan pahit getirnya ber-asmara, karya didi kempot memang relevan dengan jaman percintaan orang-orang milenial. 

Di samping redupnya lagu pop nasional dari band-band terkemuka. Karya Didi Kempot mendapat apresiasi lebih dari pencinta musik tanah air, tentu juga karena faktor keringnya karya-karya baru nan segar dari para musisi nasional.

Dengan tenarnya Didi Kempot di usia yang sudah tidak muda lagi. Tetapi karya-karyanya selalu dapat mengikuti jaman.

Ditambah, kini bahasa sudah tidak menjadi hambatan, berkat teknologi, terjemahan bahasa semakin mudah diakses.

Maka dari itu tidak menutup kemungkinan bahwa musisi daerah siapapun juga dapat sukses merambah nasional seperti Didi Kempot.

"Pelajaran serta inspirasi dari Didi Kempot yang saya akan ingat untuk masa depan hidup saya adalah bahwa dalam berkarya; "jangan pernah lelah untuk berkarya". Karena pada saatnya karya akan menemukan waktunya untuk ia akan dikenal, digandrungi, dan dikenang sepanjang masa sebagai pesan jaman yang akan terus melaju".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun