Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Bagaimana Seharusnya Hubungan Manusia dengan Ruang Kerjanya?

27 Juli 2019   16:20 Diperbarui: 28 Juli 2019   12:55 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ruang kerja yang nyaman. (sumber: Thinkstockphotos)

Kerja saja sudah melelahkan, apakah tidak membuat lebih lelah lagi ketika suasana kerja yang tidak bersahabat di ruang kerja? Tidak mungkin akan membuat suasana yang nyaman, ketika satu dengan yang lainnya tidak saling bertutur sapa di dalam ruang kerja.

Memang tidak ada yang datar dalam setiap hubungan. Jangankan teman dalam ruang kerja, keluarga yang jelas satu kandung-pun dapat dibenturkan dengan mudah dalam setiap narasi perselisihan antar anggotanya. Tetapi yang dapat dipetik dari semua itu hanyalah masalah peran dan selalu "peran" dalam setiap krumunan-nya.

Mencari suatu peran yang "lebih" dalam krumunan (ruang kerja) memang tidak salah. Apa lagi merasa bahwa kedigdayaan dirinya bisa dalam memberi pengaruh yang luas, itu juga sah! Tetapi cobalah dulu berpikir peri "hal" menempatkan diri di tempat sebaik-baiknya dalam ruang kerja.

Ruang kerja "krumunan" adalah ruang yang misterius. Dari masing-masing pribadi ada disana seperti introvert atau ekstrovert, baperan "sensitive", atau masa bodo "apatis".  Ruang kerja sendiripun merupakan ruang pelarian kesuntukan masalah pribadi setiap  manusia pekerja, seperti masalah keluarga atau lain sebagainya, yang mempengaruhi kejiwaannya dan dibawa pada ruang kerja.

Mungkinkah jika dibanyak ruang ranah pribadi saja sudah banyak masalah, tidak akan dibawa pula ke ruang kerja? Inilah tantangan dalam ruang keraja atau ruang krumunan itu sendiri, mood yang dapat memperburuk suasana hati yang belum tentu diterima orang lain ketika berkerumun. Juga perkara-perkara lain yang dapat mempengaruhi hidup manusia seperti kondisi politik, ekonomi, dan lain sebagainya.

Karena itu ruang kerja "krumunan" merupakan tempat bertemu segala macam jenis permasalahan hidup manusia. Oleh karena itu menjadikan ruang kerja "menjadi" taman bermain kedua manusia memang tidak salah. Umumnya menjadi manusia hanya "professional" saja kurang cukup jika dihadapkan pada ruang kerja. 

Pekerjaan memang dituntut untuk beres, tetapi pekerjaan tidak akan pernah beres ketika manusia di dalam mengerjakan pekerjaan mempunyai permasalahan antara satu dengan lainnya dalam ruang kerja.

Layaknya harus dijadikan tempat untuk bermain dan mengedepankan unsur persahabatan dalam ruang kerja atau "krumunan" itu sendiri. Setiap manusia butuh interaksi, butuh cerita, dan butuh saling menguatkan antar satu pribadi menjadi manusia pekerja dengan manusia pekerja lainnya secara bersama-sama. Tanpa kita "manusia pekerja" menguatkan hubungan emosional dengan sesama manusia pekerja di dalam krumuanan ruang kerja, apakah manusia akan betah dengan pekerjaannya?

Inilah semua bentuk dari titik permaslahan itu, antara betah atau tidak manusia dalam ruang kerja. Memang jika manusia pekerja berpikir sempit di dalammnya, hanya hubungan antara dirinya, kerja, dan ruang kerja, pasti akan ada yang salah dari pembawaan dirinya di dalam ruang kerja "krumunan" itu, yang membuat hubungan setiap pribadi di dalam ruang kerja menjadi tidak harmonis.

Ruang kerja terbentuk dari setiap pribadi manusia pekerja, disana sebenarnya adalah ruang interaksi, berbagi masalah hidup, dan merupakan "tempat" dan "keluarga" kedua bagi kita manusia. Kini menjaga ruang kerja bukan berarti hanya menjaga agar performa kerja terus-terus lebih baik dan saling berkompetisi di dalammnya.

Ada ungkapan bahwa kompetisi dalam kerja itu baik, tetapi tunggu dulu, jika kompetisi itu membuat manusia pekerja didalammnya saling sikut dan tidak saling bertutur sapa di dalammnya, apakah akan membuat baik ruang kerja itu? Saya kira tidak juga, ruang kerja terbentuk dari kerja sama antar manusia pekerja. Dari keharmonisan, upaya saling bahu-membahu dalam mendukung satu pribadi dan pribadi lainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun