Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gagasan Untuk Terus Belajar bagi Masyarakat

20 Mei 2019   21:37 Diperbarui: 28 Mei 2019   11:57 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi diambil dari terapanfilsafat.com

"Sebab semakin banyak manusia berpengetahuan, semakin mereka akan bijaksana dan sadar, mana yang baik dan juga mana yang buruk setidaknya untuk dirinya sendiri".

Ada ungkapan seorang bijak bahwa; belajar bukan hanya di sekolah saja. Ada banyak tempat belajar untuk manusia, bahkan pengalaman hidupnya sendiri adalah suatu pembelajaran juga. Tetapi sudahkan masyarakat umum dalam hal ini, "banyak pengalamannya sebagai bahan pembelajarannya"?

Saya berpendapat, esensi belajar pada masyarakat yaitu merangsang untuk mau"berpikir" menjadikan hidupnya lebih baik dengan pengetahuan. Kemauan untuk belajar seharusnya tidak diukur dari sebagai apa seseorang tersebut, atau keadaan ekonomi seseorang tersebut yang lebih dan kelebihannya untuk belajar.

Saya menduga bahwa; setiap pribadi dalam masyarakat umum mempunyai kadar kemauan belajar tersendiri yang setiap bagian dari masyarakat umum punya. Keunggulan manusia dari makluk lain yang mendasar adalah mampu berpikir, ini menunjukan bahwa setiap manusia secara alamiah mempunyai keinginan untuk belajar berpikir dengan pengetahuan.

Tetapi pada kenyataannya keinginan untuk belajar berpikir dengan pengetahuan manusia dihadapkan pada biaya yang harus dibayar jika melalui sekolah. Tidak bisa disangkal bahwa; sekolah sebagai tempat di mana manusia belajar berpikir untuk berpengetahuan sudah terkapitalsisasi secara sistem ekonomi pada saat ini. Hanya orang-orang yang lebih secara ekonomi yang mampu menyekolahkan tinggi anggota keluarga mereka.

Dalam masyarakat sendiri tidak semua lapisan masyarakat bisa menikmati fasilitas belajar berpikir dari sekolah. Ada berbagai alasan, salah satunya yaitu karena ketidak mampuan-nya membayar biaya sekolah yang semakin tinggi biayanya kini. Keadaan miskin secara ekonomi masyarakat berpeluang juga menjadikan semakin banyaknya masyarakat yang tidak mampu bersekolah.

Bagaimanapun belajar berpikir dengan pengetahuan untuk masyarakat umum sangatlah penting. Bahkan kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat untuk keluar dari jeratan kebodohan dan bahkan kemiskinan hidup itu sendiri. Tidak mampunya masyarakat secara swadaya memfasilitasi pembelajaran berpikirnya seharusnya menjadi tanggung jawab Pemerintah, dalam hal ini Dinas pendidikan dan kebudayaan.

Bukankah dalam berbangsa dan bernegara sebagai Indonesia disitu juga tertulis bahwa negara bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan masyarakat, bukan anak saja tetapi termasuk masyarakat umum di dalamnnya? 

Dalam realitanya sendiri pendidikan mandeg ketika keluar dari ruangan sekolah. Masyarakat diluar sekolah sendiri menurut saya juga butuh belajar meskipun itu tidak formal. Supaya ruang-ruang berpikir dengan pengetahuannya bertambah, tidak stagnan hanya semesta berpikir dari aktivitas yang dilakukannya setiap hari karena rutinitas kerja misalnya.

Untuk memecahkan permasalahan yang pelik,"madegnya upaya mencerdaskan masyarakat umum dengan pengetahuan" ini, dibutuhkan kerja nyata dari Negara. Dalam hal ini, dengan memfasilitasi setiap hal yang berkaitan dengan pembelajaran-pembelajaran berpikir dengan pengetahuan untuk masyarakat umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun