Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cinta dan Sisi Paradoksnya

15 Mei 2019   19:30 Diperbarui: 30 Mei 2019   20:32 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diambil dari pixabay.com

Nanti kau akan lihat senja, dimana orang yang tak paham cinta, dan tak pernah melakukan sesuatu atas dasar cinta, akan ditinggalkan oleh cinta yang lahir dari dirinya sendiri. 

Mereka yang tak paham hanya menunggu waktu, dimana ia terasing, ia menjauh, dan ia tidak nyaman dengan dirinya sendiri. Ketika pemahaman akan cinta itu salah, ia merupakan keburukan yang indah, dan ketika cinta itu benar, ia adalah kebaikan yang mempesona.

Saat terpesonannya cinta memanggil, perasaanku seakan tertarik magnet yang kuat. Setiap kali aku ingin berbicara padanya, dengannya, dengan hatinya. Aku tak tahu, mengapa aku bisa begini, aku lihat langit masih terang-terang saja, tiada hujan bahkan mendung, tetapi mengapa aku tetap tertarik pada gravitasi yang sama? Tetap tentang aku dan kamu, bercengkrama setiap waktu?

Aku kira jatuh cinta tidak akan begini, setahuku hanya rasa kagum, malu, bahkan merasakan getaran dari kejauhan tentang keindahan cinta itu sendiri. Namun kini aku sadar, cinta seperti itu bukanlah cinta. Cinta sebenarnya akan membuat kita jatuh hatinya, jika diantara keduanya saling tertarik satu dengan yang lainnya, dan rasanya setiap saat adalah rindu.

Aku ingin menunggu hari itu datang, hari dimana kita bertemu. Disini aku tetap dengan imajinasi-imajinasi itu, membawakan bunga yang cantik untukmu, membuatmu kagum denganku, dan pertemuan berkesan kita. Juga bernyanyi tentang perasaan kita.

Cintaku yang manis, sampai kapankah kau terus hanya membekas dikepalaku saat malam menjelang tidur tiba? Seperti si miskin cinta, aku hanya berpikir dan merasa, cinta ini ada, semua ada pada kamu. Sungguh aneh, semua terlihat seperti nyata dalam bayang-bayangku. Aku ingin imjainasi ini berlalu seperti badai ditengah ombak.

Si kancil menjelma menjadi aku yang sedang bernyanyi malam hari, ia terus menghibur dirinya, seperti sedang menggelorakan dirinya dengan cinta, tidak lebih dengan dirinya sendiri. Mencoba dan terus mencoba mengimprovisasi pikiranya dengan cinta, kelembutan, bahkan tentang dimana ia akan menjadi kapal bagi para penumpangnya.

Berbahagia, mungkinlah mereka yang pandai merubah setiap gairah menjadi sepucuk rasa bahagia? Meskipun hanyalah rasanya saja namun cukuplah untuk mengisi hari dan sedikit rasa. Tentang anak-anak yang lucu, mirip siapakah dia? Aku atau dirimu? Kurasa sangat indah panggilan ayah bagiku, ibu bagimu!

Aku tunggu hari-hari dimana kita berjuang untuk melindungi kita, keluarga kecil kita, membuat gubuk kecil yang patut ditinggali, tertawa bersama, sedih saling berpelukan. Rasanya indah sekali dunia ini, cinta bisa merubah itu sayang! Aku merindukanmu cinta, aku menunggumu, maukah kau menikah denganku cinta? Membangun dunia dengan cara kita?

Sedikit-sedikit kau harus tahu indahnya simfoni cinta dari Keny G, "The Weding Song" membelaiku malam ini. Kau juga harus paham The Power of Love lagu dari "celine dion", betapa syahdu suranya seperti denting lirih dalam hatiku. Merdu sekali dalam telingaku, seperti bisikan-bisikan kata dari bibirmu yang tipis itu, cintaku!

Kau tahu sayang? Malam ini aku berkata-kata seperti pujangga yang paling masyur se-dunia. Taukah kau yang melandasi itu sayang? Namun sebenarnya pujangga ini sedang tersesat sayang. Ia butuh kamu menjadi penerang dalam hidupnya, tepat disinggasanya. Sekali lagi sayang, saat ini aku hanya mampu menyapamu lewat imajinasiku saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun