Mohon tunggu...
Toto Priyono
Toto Priyono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kamu bintang besar! Apa yang akan menjadi keberuntungan Anda jika Anda tidak memiliki sesuatu yang membuat Anda bersinar? -Friedrich Nietzsche-

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nasib, Harapan, dan Perasangka yang Tidak Pernah Usai

18 Februari 2019   23:04 Diperbarui: 18 Februari 2019   23:08 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panas dan gersang, manusia terasa dikutuk oleh tingkahnya sendiri. Setiap hari dia berpikir yang hanya akan memperpusing hidupnya sendiri. Bagaimana menyandarkan diri pada nasib?

Rasanya nasib hanyalah gantungan tanpa kepastian yang benar-benar pasti. Ia ada kemudian hilang, ada kalanya optimistis bahkan tidak jarang lebih dominan pesimisnya.

Bagi saya tidak ada kata bijak yang benar bijak. Semua hanyalah bualan tanpa akhir yang terus menggantung. Mengapa? Karna tetap pro dan kontra menjadi duduk permasalahannya. Tidak ada kebijakansanan yang tidak di-iya-kan semua pihak.

Setiap kebijaksanaan hanya kulit yang akan pas dengan jenis isinya. Namun ketika bicara nasib tidak ada yang benar mewakili semua. Kebijaksanaan-pun hanya hiburan untuk menghibur diri lari dari dunia aktual yang sedang dijalaninya.

Nasib adalah bagaimana orang menghasilkan apa yang dilakukannya. Tetapi ketika apa yang dilakukan tidak sepadan, jangalah mengharap untuk dilebihkan. Harapan itu ketika terus diharapkan dan terpikir akan menjadi kenyataan jelas, ketika tidak terjadi akan mengecewakan. Karna harapan seperti melampaui waktu, berfokus pada hal yang belum pernah terjadi. 

Untuk itu, hidup seperti tidak akan mengaharap merupakan suatu keharusan yang harus manusia rasakan. Supaya dalam hidup ada ketentraman yang pantas manusia dapatkan saat ini juga. Berlomba dengan kepastian memang sulit apa lagi dengan sedikit ruang gerak yang manusia punya. Hanya ungkapan berjuang tanpa lelah yang harus dikumandangkan setiap saatnya. Sehingga terlaksana setiap jangka yang akan manusia kehendaki.

Hidup memang tidak harus mewah dengan apa yang kita punya. Tetapi terus memperjuangkan yang telah didapatkan untuk keberlangsungan kehidupan lebih baik perlu dilaksanakan. Apapun itu janganlah pernah menyerah, apalagi mendoktrin diri dengan sikap pesimis yang berkepanjangan.

Memang adakalanya harapan sangat berpengaruh, tetapi tidak pernah salah menaruh kecurigaan pada harapan. Diluar sana masih banyak manusia yang kecewa dengan harapannya sendiri. Memang tidak akan mudah, karena yang dirancang hanyalah rancangan. Semua dapat berbalik secara dratis, termasuk perasangka yang tidak pernah ada habisnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun