Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Tapal Terakhir Pengembaraan Hari

2 Desember 2021   17:28 Diperbarui: 2 Desember 2021   17:41 284 47
Pada tapal terakhir pengembaraan hari.
Rinai hujan membiarkan jiwa-jiwa basah menikmati sepi. Hening menemani seorang perempuan dan bocah kecil di dalam pelukan.

"Sebentar lagi gelap."

Seorang perempuan menanak doa. Merajut pelampung pinta di antara genangan airmata. Ia ingin melupakan seorang lelaki, yang pergi usai menitipkan barisan nyeri.

Seorang bocah kecil menanam bisu. Merawat perjalanan tunggu dalam pelukan ibu. Ia ingin menjumpai ayah, yang sembunyi di balik timbunan tanah.

Bentang langit tanpa jingga, setelah senja terjebak perselisihan cuaca. Lampu-lampu jalan telah menabur cahaya temaram, agar api mimpi tak berujung padam.

"Kita pulang, Nak?"
"Besok ke sini lagi, kan?"


Pada tapal terakhir pergantian hari. Sepi berlari ke bilik mimpi. Meramu pinta, agar duka menenggelamkan jejak luka yang tersisa.

Curup, 02.12.2021
Zaldy Chan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun